Pesan Tersirat Dalam Film Dua Garis Biru




Dua garis biru, tak disangka memberikan kesan yang mendalam. Ketika pertama kali nonton film ini, di awal-awal film banyak lho yang menggunjing. Yah wajar mungkin karena di awal ada adegan pacaran anak SMA yang sudah kayak suami istri. “aduh kayak gini kok bisa lolos sensor ni” blablabla dan sebagainya.


Saya pun sempat underestimate, karena ini drama dengan tokoh remaja. Biasanya kan film drama tokoh remaja itu ceritanya ya gitu deh. Ternyata setelah menonton, anggapan saya itu mulai berubah. Film ini jauh berbeda dengan FTV. Bukan hanya dari sisi sinematografi yang keren lho namun juga dari pesan-pesan tersirat di dalamnya. Jadi, saran saya tonton film dua garis biru dengan pikiran terbuka ya. Apa sajakah pesan tersirat yang mungkin tak semua orang sadari dari film ini?

Pesan lewat benda


Jembatan

Banyak adegan penting di film dua garis biru terjadi di jembatan. Jadi, di kampungya Bima itu ada jembatan yang cukup panjang. Adegan ketika Dara dibawa ke rumah Bima, ketika dijemput orangtuanya, serah terima terjadi disana. Kesannya dramatis banget. Jembatan menyiratkan pesan sebuah penghubung dua hal yang bisa saja sangat berbeda.

Pernak-pernik di kamar Dara

Tanpa adanya kalimat yang membicarakan bahwa Dara anak pintar dan ingin lanjut ke Korea pun penonton sebenarnya sudah bisa menyimpulkan. Pernak-pernik di kamar Dara bukan hanya hiasan  saja namun menyiratkan pesan. Medali, kosakata korea yang Dara tempel di setiap benda, pajangan artis Korea, dsb.

Poster di ruang UKS

Meski ditayangkan agak blur karena fokus terletak pada tokoh, namun poster di ruang UKS tersebut menyimpan pesan lho. Ada yang sadar engga? Itu poster alat reproduksi wanita. Yang mana seharusnya anak perempuan paham akan hal tersebut.
      

     Strawberry

Di laptop Dara ada tulisan “kehamilan Anda sekarang sedang seukuran buah strawberry”. Lalu dara memegang buah itu ke perutnya. Di scene lain ketika Dara hendak menggugurkan kandungannya  dengan diantar Bima, ada tukang jus. Ternyata Bima membelikan Dara jus strawberry. Ketika strawberry terebut diblender, Dara terbayang begitulah yang akan terjadi ketika bayi sebesar buah strawberry dihancurkan. Karena hal itu Dara memutuskan tidak jadi menggugurkan kandungan.
     

     Pohon Mangga

Ada yang sadar engga ya, kalau pada suatu scene saat Bima dan Dara sedang marahan ketika jalan-jalan pagi. Ada sebatang pohon manga yang seolah memisahkan mereka. Jadi Dara dan Bima  terlihat dalam 2 frame berbeda. Ini makna tersirat juga, bahwasanya saat itu persepsi mereka akan kelanjutan kehidupan bertentangan.
     

      GPS

Ketika Bima dan keluarga melamar Dara, GPS milik Bima belum mati. Ada bunyi “jalan buntu”. Metafora yang keren. Ya, seolah memang masalah yang mereka hadapi saat itu benar-benar mengalami kebuntuan.

     ASI rembes

Ketika Dara sedang jalan-jalan dengan temannya, ASI Dara rembes dan Dara panik. Ini juga pesan tersirat sih, bahwa untuk menjalani kehamilan, akan ada banyak perubahan fisik yang mungkin bikin calon ibu kaget. Makanya perlu edukasi agar dapat dihadapi dengan sebaik-baiknya.

Pesan Lewat Dialog

Wah kalau pesan lewat dialog banyak banget. Super deh, sutradaranya bisa bikin dialog yang real kayak related sama banyak orang meski engga ngalamin seperti pengalaman Dara dan Bima.

Dialog pertengkaran warga di kampung Bima


Jadi ketika Dara diboyong ke rumah Bima, mereka berpapasan melihat pertengkaran suami istri. Jika kita perhatikan, pertengkaran itu banyak membahas tentang keuangan lho. Tersirat akan bagaimana kehidupan setelah menikah dan pentingnya mempersiapkan keuangan sebelum menikah.

Dialog Dokter kandungan

Ketika Dara dan Bima konsultasi kandungan untuk pertama kali, dokter berpesan banyak hal. Bima menyela “itu aja kan dok?” lalu di jawab “enggak Cuma itu…dst”. Ini menyiratkan bahwa untuk menjadi orang tua diperlukan persiapan banyak hal yang engga sederhana.


Dialog Bima dan Ibunya

Ini sih yang merasuk banget dan bikin nangis sesenggukan. Cut Mini bilang “Padahal kamu waktu kecil ibu tutupin lho kalau ada di film adegan ciuman”. Yak…anggapan sebagian besar orang itu sex  adalah hal tabu. Memang sih bagus ya tidak memperlihatkan hal yang belum seharusnya mereka lihat, tapi obrolan antara anak dan orang tua tentang sex education sangat penting. Menutupi mata hanya salah satu cara, komunikasi di keluarga itulah yang paling penting.
    

     Dialog Dara dan Bima tentang Paket C

Dara bilang ke Bima kalau sedang persiapan ujian paket C. Apa pesannya? Masa depan enggak sebuntu itu ketika sudah kejadian hamil di luar nikah. Sekolah bisa saja mengeluarkan Dara, namun masih ada kesempatan ikut Paket C agar Dara tetap melanjutkan kuliah.

Bukan maksudnya menyuruh hamil di luar nikah atau hamil di luar nikah itu gak masalah ya, namun ini ngasih gambaran ke masyarakat. Bahwa sebaiknya urusan pendidikan tidak ditinggalkan, masih banyak jalan dan kesempatan untuk melanjutkan masa depan.

     Dialog tentang game

Beberapa kali ada dialog yang seolah mendeskriditkan game online. Misalnya dialog kakak Bima dan Bima. Yang bilang “makanya hape dipakai buat googling, jangan hanya buat main game”. Bagi pemain game online mungkin banyak yang engga setuju, tapi Bima emang keterlaluan sih polosnya.

Gamers juga bisa berprestasi, dan banyak kok yang gitu. Tentunya memang anak harus paham akan alokasi waktu, kapan ngegame dan kapan belajar.

Pastinya masih banyak lagi pesan tersirat di film dua garis biru yang mungkin luput belum tertulis di postingan ini. Intinya, film ini dibuat dengan sangat apik. Mengambil tema yang sedang jadi problematika banget enggak di desa enggak di kota. Pernikahan dini akibat hamil di luar nikah, akhirnya menjadi masalah sosial yang efeknya kemana-mana.

0 comments