Salah Kaprah, Antagonis Itu Bukan Peran Jahat

sinetron indonesia


Pernahkan kita jaman SD dulu mungkin di mapel Bahasa Indonesia atau mungkin Seni, kita dipapar bahwa protagonis adalah karakter baik dan antagonis adalah karakter jahat? Ditambah lagi bahwa semua acara TV di Indonesia seperti sinetron dan apapun itu, yang saya tau tokoh utamanya memang selalu orang baik sehingga kita ada kemungkinan bias dalam mengartikan apa itu protagonis dan antagonis.

Menurut KBBI

Protagonis
  • Tokoh utama dalam cerita rekaan
  • Penganjur suatu paham
  • Otot yang dapat mengerut sehingga menyebabkan suatu gerak
  • Tokoh utama cerita dramatik
Antagonis
  • Orang yang suka menentang (melawan dan sebagainya)
  • Dua macam obat atau racun yang mempunyai khasiat berlawanan sehingga dapat menghilangkan atau mengurangi khasiat masing-masing
  • Tokoh dalam karya sastra yang merupakan penentang dari tokoh utama; tokoh lawan
  • Otot yang menghasilkan gerakan berlawanan dengan otot agonis
    Pengertian antagonis dan protagonis
    Ingat, SERING DISEBUT ya bukan DISEBUT
Kesimpulan
Ya langsung to the point kesimpulan, karena arti dari KBBI sudah sangat jelas. Sederhananya, protagonis artinya pemeran utama dalam sebuah cerita baik dalam film, novel dan teater. Merupakan tokoh sentral sebagai pusat semesta cerita yang berperan besar dalam menggerakan plot entah dia itu sebagai sosok yang bertabiat biadab atau baik layaknya malaikat, asalkan dia pemeran utamanya maka dia disebut protagonis. Sedangkan antagonis adalah karakter yang bertentangan dengan pemeran utama. Tentunya berlawanan dari segi tujuan utama dan motivasi ya. Mau dia orang yang baik atau jahat, asalkan dia selalu berlawanan tujuan utama dengan pemeran utama, dia disebut antagonis. Semoga sampai sini bisa dipahami. 


Protagonis biasanya baik, tapi dalam beberapa cerita tidak semua protagonis baik. Adakalanya protagonis bertingkah layaknya tokoh penentang. Ada juga protagonis yang benar benar jahat misalnya ingin menghancurkan dunia. Protagonis tidak hanya mencakup tokoh utama, tetapi tokoh pendukung yang baik juga dikategorikan protagonis. Ingat ya, dalam filsafat, baik atau buruk itu tergantung kemanfaatan subjektif. Baik dan buruk itu juga didasarkan pada pendapat umum manusia. Ada kan kelompok orang yang menganggap membunuh suatu kelompok lain dianggap kebaikan? Namun dalam pendapat umum, membunuh atau menghancurkan adalah tindakan kejahatan, walaupun tidak sepenuhnya begitu. Bingung? 

Saya berikan sedikit contoh

Cukup 2 karakter ingin saya sebut di bawah :

1. Untuk cerita yang sederhana, Light Yagami/Kira di Death Note. Dia ini sosok yang berkarakter jahat tapi jangan lupa bahwa Light ini Protagonis ya. Tujuan utama Light adalah memusnahkan semua orang-orang yang bagi dia jahat dari muka bumi. Jahat? tapi Light adalah pemeran utamanya disini. Cerita Death Note berfokus berdasarkan pada sudut pandang Light, maka Light disebut Protagonis. L walaupun berkarakter baik, karena tujuan L adalah menghentikan Kira, maka disebut antagonis.

2. Untuk cerita yang sedikit kompleks, Eren Yeager di Attack on Titan. Beberapa waktu yang lalu sempat ada yang menyebutnya Eren berubah menjadi antagonis di season 4 dikarenakan karakternya berubah menjadi jahat. Padahal Eren tetaplah pemeran utama alias Protagonis walaupun terjadi perkembangan atau perubahan kepribadiannya menjadi jahat tidak membuat Eren otomatis menjadi antagonis. Antagonis tetaplah pihak Marley. Lalu katakter Levi Ackerman walaupun ia berkarakter baik dengan karakterisasinya yang sangat kuat dan bagus, termasuk salah satu tokoh penting, tapi Levi tetap bukanlah protagonis dan tidak bisa disebut protagonis karena Levi bukan pemeran utama mayor, melainkan hanya pemeran pendukung.

Bagaimana dengan Batman dan Joker

The Batman emang lagi vibe. Tapi dalam film tersebut sangat jelas bahwa Batman atau Bruce Wayne adalah tokoh Protagonis dan The Riddler adalah Antagonis. Tapi di Film sebelumnya The dark Knight (2008) dan Joker (2019) bagaimana? 

Dalam Film The Dark Knight (2008), Sosok Joker diposisikan sebagai villain karena status sebagai karakter sentra atau protagonis atau yang memimpin cerita dipegang oleh sosok Bruce Wayne/Batman. Karakter Joker di kedua film tersebut diceritakan sebagai sosok yang ideologinya berseberangan dengan Batman dan diberikan mandat oleh pembuat cerita untuk selalu menyusahkan Batman.


Sedangkan dalam film Joker (2019), Joker diposisikan sebagai protagonis. Joker menceritakan kehidupan Arthur Fleck sebagai komedian yang tersakiti. Lalu setelah tertimpa kemalangan bertubi-tubi hingga dijadikan bahan olok-olok oleh orang-orang di sekitarnya, ia pun menjelma sebagai sosok The Joker. Sosok Arthur Fleck dalam Joker merupakan karakter sentral yang ditugaskan sebagai penyampai pesan terkait bobroknya moralitas manusia yang sering memandang rendah orang lain. Perundungan sudah menjadi hal yang biasa. Sosok Joker disini adalah protagonis karena posisinya sebagai tokoh utama atau karakter sentral yang membawakan cerita dalam film dan menjadi pusat cerita. Dan keluarga Wayne adalah antagonis yang diberikan mandat oleh pembuat cerita untuk menyusahkan Joker.

Itu kan film, bagaimana perspektif lainya?

Kita talau mengambil perspektif dari para karakter yang berada di universe yang sama dengan Joker, maka kemungkinan besar akan ada 2.

1. Joker akan dinilai sebagai protagonis bagi para pengikut dan pemujanya atas semua rencana dan segala aksi-aksinya. 
2. Joker akan dianggap sebagai antagonis bagi karakter-karakter yang berseberangan ideologi dengannya.

Sementara kalau menilai dari sudut pandang pembaca komik atau penonton filmnya, maka posisi Joker sebagai protagonis atau antagonis tergantung dari posisi perannya, apakah Joker diposisikan sebagai karakter sentral atau bukan. Semoga paham ya?

Author: Mahendrayana.st

0 comments