Analisa Terlengkap Film The Batman 2022


The Batman, film yang sangat ditunggu-tunggu di tahun 2022 ini
. Menarik karena trailer yang sudah muncul sejak 2 tahun lalu dan sangat mengejutkan karena diperankan oleh Robert Pattinson. Entah diatur atau natural tapi karena ada 2 pihak yang berbeda pendapat, yang satu menantikan dan yang satu meragukan karena peran pendahulu sebagai Edward Cullen yang entahlah tapi itu yang membuat film ini dinantikan. Nah dan beberapa hari yang lalu saya menonton film ini dan reviewnya lihat dibawah ya. Tapi yang belum nonton perlu Baca: Penjelasan lengkap trailer The Batman.

CERITA THE BATMAN

Sinopsis Singkat

Selama tahun kedua memerangi kejahatan, Batman mengejar Riddlerr, seorang pembunuh berantai sadis yang menargetkan tokoh-tokoh politik dan warga elit Kota Gotham. Batman berusaha mengungkap korupsi tersembunyi di kota itu dan mempertanyakan keterlibatan keluarganya. Ia menghubungkan keluarganya sendiri selama penyelidikan, dan dipaksa untuk membuat sekutu baru untuk menangkap Riddlerr dan membawa para koruptor ke ‘pengadilan’. Batman juga harus menjalin hubungan baru untuk membuka kedok pelakunya. Ia berusaha membawa keadilan atas penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi yang telah lama menjangkiti kota metropolitan itu.

Kacamata Awam

“Perlu nonton film Batman-Batman sebelumnya ngga?” Jawabannya tidak. Jika ingin persiapan untuk nonton film ini cukup tahu info dasar saja siapa Batman dan sejenisnya. Bahkan kalopun sama sekali tidak tau dunia perbatmanan dan ini adalah film Batman pertama yang ditonton, tidak ada masalah sama sekali karena ini adalah film stand alone.

 Tapi tidak ada salahnya saya jelaskan sedikit untuk menghayati sepenuhnya cerita Batman biar nggak ada “kok masa lalu Batman nggak diceritakan”. Batman adalah Bruce Wayne, anak orang kaya kota Gotham, Thomas Wayne. Dia sudah jadi yatim piatu sejak kecil, ayah dan ibunya dibunuh entah oleh siapa, dan tidak punya saudara. Sehari-hari hanya ditemani pelayan setianya yang dianggap ayahnya sendiri yaitu Alfred Thaddeus Crane Pennyworth, mantan pengawal ayahnya yang sudah berpengalaman menjadi tentara elit dan agen rahasia Inggris. Kepribadiannya yang introvert membuat Bruce Wayne lebih nyaman sendiri daripada berada di keramaian.

Walaupun disebut Superhero, pada dasarnya Batman tidak punya kemampuan super. Apakah layak disebut supehero? Sangat layak, mengingat definisi superhero sendiri adalah pahlawan fiksi, tidak harus memiliki kekuatan super. Yang jelas, pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian serta pengorbanannya dalam membela kebenaran. Yang pasti, semua kemampuannya manusiawi dan kita sendiri bisa mempelajarinya bahkan menjadi lebih ahli dari Bruce Wayne kalau mau.

Tingkat kecerdasan Bruce Wayne yang cukup tinggi ditambah tekadnya yang kuat membuat dia mampu berbisnis untuk mempertahankan kekayaan warisan ayahnya, punya kemampuan menyadap, meretas, membuat gadget sendiri dan menyelesaikan teka-teki layaknya detektif. Sifat itu juga yang membuat Bruce Wayne memiliki fisik yang tangguh dan punya kemampuan bela diri diatas rata-rata.

Sebelum lanjut, saya ingatkan lagi untuk terkahir kalinya Baca:Penjelasan lengkap trailer The Batman. Tapi kalo sudah nonton atau bodo amat dengan spoiler, sikat.

Batman Sebagai Detektif

Alih-alih gelut, dar der dor pamer senjata canggih, The Batman kali ini lebih terkesan mirip Sherlock Holmes. Kelamnya dapat, minim dialog, misterius, seru dan bikin penasaran tiap ada kasus. Meski bisa dibilang seram, tapi The Batman ini nggak ngagetin hahaha. Musiknya biasa saja ngga dibuat ala ala thriller dengan jump scare. Se bioskop senyap, konsentrasi. Alhamdulillah nafas masih bisa teratur dan relax menikmatinya.

Sebagai gantinya mungkin, Batman disini dibuat ceroboh sekali. Saya sih paham bahwa film The Batman mengambil setting ketika Bruce Wayne baru 2 tahun jadi batman, ibaratnya noob. Tapi saya nggak mengira ceroboh disini benar-benar digambarkan ceroboh. Entah sudah berapa banyak peluang yang didapat polisi untuk menangkap dan membongkar identitas si batman ini, salah satunya ketika batman pingsan. Oh iya disini saya justru heran kok bisa bangkit lagi, apalagi pas bom meledak di depan mukanya tapi bagian terbuka (area mulut) gak ada luka sama sekali dan masih hidup wkwkwkwk. Saya paling suka saat adegan klimaks Batman semaput dan terpaksa nyimeng pakai item papji, adrenaline shot. Batman terlihat berkali-kali terkapar saat baku hantam, bukti bahwa dia sama seperti manusia pada umumnya.

Selain itu Batman masih belum terlalu praktis dalam menggunakan peralatannya, misalnya saat dia sampai pasang perangkat komputer di tunnel subway ketika meminta seline untuk memata-matai klub. Oh iya, Batman disini takut ketinggian hahaha. Walapun saya lebih suka begini karena menggambarkan sisi kemanusiaan Bruce Wayne yang punya phobia namun tetap bisa melawan, seperti diceritakan di Banyak cerita Batman yang dia takut dengan kelelawar.

 

Walaupun begitu, banyak yang belum tau jika Batman berjiwa detektif. Ketika di TKP pintar sekali membaca tanda-tanda. Bahkan di saat-saat sangat kritis dia bisa menjawab 3 tebak-tebakan yang dilontarkan oleh musuh utama di The Batman yaitu Riddlerr membuat sebagian orang yang awam tentu tidak menyangka. Jadi kalau berharap film ini seperti film superhero biasa, salah. Film ini membuat kita masih terngiang bahkan hampir seminggu nonton, apalagi kalau kita juga punya nasib kaya Bruce Wayne atau The Riddler.

Makna “Unmask The Truth”

Permasalahan yang ada di Gotham terjadi bukan tanpa alasan atau 100% dikarenakan oleh tokoh antagonis, melainkan terjadi dikarenakan kejahatan manusia yang paling umum bahkan menjadi hal yang menghambat kemajuan Indonesia yaitu korupsi. Walaupun tidak bisa dibenarkan serangkaian tindakannya, motif The Riddlerr bisa dipahami dan bisa dipandang bahwa pemicunya terjadi karena memang kebobrokan biorkrasi yang ada di Gotham. Unmask the truth adalah pesan yang ingin disampaikan olehnya yaitu "Ungkaplah kebenaran". Di film The Batman, Riddlerr mengetahui bahwa banyak pejabat yang terlihat baik sebenarnya sangat korup. Korupsi yang terstruktur, sistematis dan masif telah meracuni segala sendi kota. Ini menunjukkan bahwa The Riddlerr bukanlah sebatas pembunuh berantai atau ODGJ saja bahkan mungkin sebagian besar dari kita setuju dengan apa yang dilakukan The Riddlerr.

Dari korban pertamanya, Walikota Gotham. Dia memberi pesan "No More Lies"

Lalu siapa sih The Riddler? Riddler adalah penghuni panti asuhan yang dulunya dikelola keluarga Wayne. Riddlerr kecil awalnya memang bahagia karena ternyata masih ada orang yang peduli dengan anak yatim. Janji pemilu Thomas Wayne tak dapat dipenuhi karena sudah meninggal duluan sehingga panti asuhan tersebut terbengkali tidak ada yang memperdulikan. Sementara dana “pembaruan Gotham” hanya menjadi ladang korupsi bagi para pejabat dan mafia.

Riddlerr dendam sekali dengan pejabat-pejabat yang menyelewengkan dana pembangunan. Riddlerr juga iri terhadap anak Thomas Wayne, Bruce Wayne, yang dipuja-puja oleh masyarakat sedangkan dia sama-sama yatim piatu tapi beda nasib sehingga dia punya dendam kesumat ke Bruce Wayne sejak kecil. Anyway, Riddler tahu bahwa Bruce Wayne adalah Batman. Karena dendamnya ini, Riddlerr bertekad menguak kebobrokan pejabat Gotham, menghabisi satu persatu hingga tersisa tujuan akhirnya yaitu Bruce Wayne.

Setelah melakukan riset yang panjang, dia akhirnya tahu dalang dari kasus tersebut siapa. Dan selama ini dalang ini bermain di belakang layar, masyarakat umum tidak tahu bahwa dalang inilah "Walikota yang sesungguhnya" karena segala macam lapisan pejabat berada dalam cengkraman kekuasaannya. Apakah ini juga termasuk sindiran ke Indonesia? Silahkan dianalisa sendiri.

 Masa Lalu Orang tua Batman

Menariknya di The Batman ini kita jadi tahu asal muasal segala kekacauan ini. Awal mula dari keterlibatan orang tua Bruce dengan Falcon si mafia adalah karena ingin menutupi jejak hitam ibu Bruce. Ternyata ibu Bruce ada semacam gangguan kejiwaan yang membuatnya terlibat pembunuhan. Ya namanya lagi nyalon walikota, jangan sampai terkuak kan. Akhirnya malah jadi ruwet. Sampai ke anaknya.

Psikologis Bruce Wayne

Everyone asks who is the Batman, nobody asks how is the Batman, itu yang membuat film ini beda dari para Batman sebelumnya, yang menampilkan Batman sebagai pahlawan yang mahir dengan berbagai gadgetnya dan Bruce Wayne yang flamboyan, crazy rich, hobi pesta dan mudah berbaur. Tapi kali ini, Bruce Wayne nya sadboy dan punya gangguan jiwa yang serius. Buat mahasiswa psikologi ini bisa jadi bahan peneliitian atau skripsi. Intinya adalah, film ini selain berfokus kepada sisi detektif, juga kepada sisi psikologis dari Bruce Wayne dan para villainnya.

Luka Batin Bruce Wayne

Ketika wali kota Gotham dibunuh, anaknya masih sangat kecil. Batman melihatnya di TKP bahkan menyelamatkannya saat tragedi di acara pemakaman. Lika batin Bruce kembali terbuka. Dia melihat dirinya saat masih kecil harus menjadi yatim piatu. Dendamnya kembali mendidih. Tak merasakan kasih sayang prang tua membuatnya sudah tak punya tujuan hidup selain balas dendam. Dia merasa dengan itu hidupnya akan lebih baik.

Kedekatan dengan Alfred

Inti dari point ini adalah chemistry antar Bruce - Alfred yang tidak terlalu keliatan di sini, mungkin karena di film-film sebelumnya udah cukup sering ditampilkan atau memang mereka ini berjarak karena Bruce ada gangguan trust issue bahkan kepada Alfred? Yang pasti, mereka berdua tidak seperti rekan, tapi justru terasa lebih kepada pembantu dan majikan. Ya sebenarnya Alfred emang pembantunya sih ya.

Adegan humor terselubung justru banyak di adegan antara keduanya. Entah pada nyebut jokes receh, dark jokes atau apa tapi bagi saya ini cukup menghibur di tengah film yang sangat serius sepanjang film. Misalnya saja, sindiran Alfred untuk nyuruh Bruce mandi, ngingetin tanggung jawabnya dengan perusahaan, ngingetin Bruce kalau dia masih bangsawan terpandang. Receh? Iya, tapi deep.

Soal kedekatan malah justru lebih ke James Gordon. Di sini dia belum diangkat sebagai komisaris dan hanya dia yang mempercayakan Batman untuk memecahkan kasusnya. Apalagi saat kediaman the Riddler terungkap Batman bilang "you're a good cop". Saya berasumsi disini James Gordon tau identitas Batman tapi menolak mengucapkannya karena di TKP kondisi sedang ramai, dan ia menghormati Batman.

Batman menikah?

Jika melihat trailer The Batman, ada banyak spekulasi Bruce Wayne akan menikah dengan Selena Kyle. Harapan saya pun begitu. Tunggu! Saya malah berpikiran Bruce Wayne akan jomblo selamanya. Luka batinnya sudah cukup dalam sehingga akan sulit hatinya terbuka kembali. Digodain Selina pun masih terkesan dingin banget layaknya orang yang sudah gak tertarik dengan wanita, tapi juga bukan penganut LGBT. Yang dia pikirkan saat ini adalah memberi impact buat kota Ghotam.

PEMERANAN

Robert Pattinson Sebagai Batman Baru

Jujur saja ketika tahu bahwa pemeran Batman akan dibawakan oleh Robert Pattinson si vampire Twilight, saya kaget dan semacam heran. Lah kan Edward Chulen tuh cantik, lemah lembud, pokoknya sudah terprogram di otak kalo Robert Pattinson ini pria GGS lah.

Ketika film baru dimulai, tepatnya di TKP pembunuhan calon wali kota, kemunculan Batman bersama si Polisi baik, benar-benar membuat kita ‘terintimidasi’. Besar, berotot, muka datar, sepertinya ada angin dingin gitu saat dia lewat ahhaha. Beda banget  sama ekspektasi kita. Loh ekspektasi?

Ya kalau superhero yang kocak sih Spiderman ya. Misal papasan di jalan rasanya pengen ajak ngobrol hahahaha. Batman? Boro-boro, senyum aja ngga pernah. Mungkin dipilih si Robert Pattinson karena dia imej nya udah cowok cool kali ya, bukan yang petakilan gitu. Tapi yang jelas sebagai film profesional, pasti tidak sembarangan dalam memilih pemeran kan?

Dialognya juga dikit sih, kebanyakan mbatin. Kalaupun ada dialog, juga tetap datar ekspresinya. Lain dengan saat jadi vampir di Twilight, Pattinson ketika memerankan Batman badannya terlihat lebih kekar. Wajahnya juga nampak kasar gitu, bukan yang lemah lembut.

Cuman yang jadi catatan, Batman Pattinson di sini terasa sangat emo sekali, kayak apa ya? Mungkin kaya rata-rata profile picture friendster atau awal-awal facebook terkenal di Indonesia kali, mungkin. Enggak cuma Pattinson kok, banyak lainnya yang kesannya emo. Negatif? Tidak.

Emo

Tapi saya akui kali ini, Robert Pattinson aktingnya luar biasa. Feelnya dapet banget. Apa yang dia rasakan seolah isa kita rasakan juga.

 Paul Dano sebagain Villain Utama

 Paul Dano, siapa yang enggak kenal? Ya mungkin banyak yang gak tau, tapi dia ini spesialis pemeran karakter nerd dan geek, sejenis lah kaya Anjasmara yang selalu memerankan karakter orang idiot. Misalnya dalam film Knight n Day yang memerankan ‘ilmuwan’ jenius lulusan SMP. Wajahnya emang sangat nerd sekali sih jadi wajar selalu dikontrak untuk memerankan karakter yang nerd nerd gitu.

Paul Dano sang spesialis karakter nerd

Karakter The Riddle biasanya identik sebagai karakter konyol dan ketinggalan zaman, kali ini disegarkan menjadi sosok yang begitu layak dipandang sebagai psikopat sekaligus pembunuh yang begitu mengerikan. Wajahnya yang begitu polos membuktikan bahwa dirinya adalah seorang monster di balik identitas dan topeng misteriusnya. Ketika dia ditangkap ketika lagi duduk di warung dan ketika scene mulai menyorot wajahnya, penampilannya tidak terlihat seperti seorang main villain. Menandakan bahwa orang yang tampilannya polos bisa bertindak ekstrim.

 Paul Dano yang berhasil memerankan karakter The Riddler dengan sangat baik dan terkesan sangat intimidatif, bukan yang terlalu komikal. Sejak dari awal muncul sampai selesai terasa intens kehadirannya. Pokoknya bisa diacungi jempol akan kepiawaian aktingnya memerankan seseorang yang nerd tapi kita tahu bahwa dia ini sakit jiwa dan tidak bisa dianggap remeh karena cukup cerdas untuk membunuh orang dan mengumpulkan ‘followers’.

SINEMATOGRAFI

Tone

Sejak film ini dimulai, tone yang dihadirkan benar benar gelap, shot-shotnya didominasi warna-warna gelap (bangunan, kendaraan, setting tempat) lalu perpaduan antara kuning, oranye dan merah (lampu, lampu kendaraan, lampu toko-toko di pinggiran jalan kota Gotham). Hal tersebut membuat film ini jauh lebih gelap dari semua film DC/DCEU yang pernah ada. Hal ini tercermin dari ceritanya yang mengeskplor lebih dalam aspek detektif dan psikologis yang serba dark.

Blur, gritty, dark, kuning oranye dan merah juga membuat Batman terlihat seram namun masih manusiawi. Banyak juga adegan yang blur, memang menampilkan sedikit tapi malah lebih ngena ke penonton. Ini teknik yang bagus untuk rating 13+ tapi masih ingin terlihat seram tanpa darah atau bagian badan patah atau putus modelan Mortal Kombat.

Teknik tersebut juga menjadikan pemandangan kota Gotham ketika malam hari sangat indah apalagi pas malam hari. Padatnya bangunan-bangunan kota Gotham dan banyaknya gedung pencakar langit, diiringi lampu-lampu bercahaya kuning yang menyala sangat sedap dipandang. Penonton dibuat jatuh cinta sama kota Gotham.

Namun pada saat yang bersamaan, tone tersebut terasa sekali bahwa kondisi kota Gotham yang sangat suram dengan angka kriminalitas tinggi, maraknya tindak kejahatan, jual beli narkoba, tindak korupsi dan intrik politik maupun mafianya (Falcone vs Maroni). Nampak sangat detail dan mencerminkan kota dystopian nightmare, kota yang penuh masalah.

Koreografi

Batman hanyalah manusia biasa yang tidak punya kemampuan super, jelas bertarungnya kebanyakan baku hantam, bukan adu kamehameha atau sejenis itu. Overall sebenarnya biasa aja, tapi feelsnya natural kaya orang-orang di sekitar kita kalo gelud, sudah lupa ajaran dari gerakan bela diri yang begini begitu. Berbeda dengan Batman sebelumnya yang seperti didesain dulu gerakanya. Dalam hal 1 lawan banyak, kesannya kayak film The Raid 1 musuh dilumpuhkan secara sekuensial satu per satu.

Skill Batman disini memang terasa masih kurang, bahkan terasa seperti belum berguru ke Ra's Al Ghul atau Giovanni, apa karena diceritakan Noob? Walaupun ini Batman, tapi tidak ada unsur stealth. Ketika masuk ke markas musuh bukan masuk diam-diam lewat celah mana gitu, tapi lewat pintu depan (literally pintu depan) dan bilang mau bertemu siapa sebelum masuk sebelum ngobrak ngabrik markas musuh. Gak ada adegan Batman interogasi musuh atau nyulik musuh secara sembunyi-sembunyi layaknya ketika batman menculik siapa itu pengusaha hongkong di The Dark Knight.

Ilustrasi Batman masuk markas musuh melalui pintu depan


MUSIK , SCORING DAN FOLEY

Seperti yang sudah saya sebutkan tadi, meski The Batman termasuk genre Thriller, tapi musiknya tidak ngagetin. Artinya ya dia nggak jualan jump scare, tapi penonton emang dibuat penasaran dengan beraneka teka-tekinya.

Musik scoring keren, bener-bener seperti nonton film detektif & thriller. Orkestra bawaan dari Michael Giacchino mantap. Cover lagunya Nirvana & Ave Maria feelnya. Theme Song Batman catchy banget walaupun terkesan menakutkan. Tapi ada yang minus disini karena musiknya sekilas terdengar seperti Imperial March di Star Wars. Coba bandingkan dan nilai sendiri.




Soal foley juga tidak main-main. Hal simpel seperti suara langkah kaki sepatu boot Batman membuat penjahat di film dan penonton merasa sama deg-degannya. Yang paling bikin saya sangat puas, setiap scene dibalut musik yang sangat pas. 10/10 untuk tingkat ke pasan musik dengan scene.

 ART

Yang ini saya agak bingung. Sebenarya Batman itu diset pada tahun sebeum abad 21. Tapi yang ini setting the Batman itu sepertinya dibuat masa kini karena sudah ada smartphone, layanan streaming video, live video semacam live IG gitu. Makanya saya agak heran ketika orang yang nabrak gereja pake mobil ada Smartphone yang ada aplikasi WA mungkin hahahaha. Gak banyak cincong deh semua art 10/10.

 KOSTUM

 Desain Kostum Batman


Ada yang unik memang dari kostum Batman kali ini. Di sini seperti sangat sengaja ya kostumnya dibuat kaya Homemade atau bahasa anak jaman now DIY oleh Bruce Wayne sendiri termasuk gadgednya. Alasannya cukup keren sih karena Batman kan serba rahasia, misalnya pesan
ke toko mana gitu atau dibuat diluar jelas secara langsung atau tidak pasti akan bocor dong identitas si Batman. Apalagi kalo kita punya prinsip “tidak ada orang yang bisa dipercaya”, mana mau kita ambil resiko. Selain itu, karena diceritakan disini adalah Batman noob atau pemula, sehingga sudah wajar menggunakan kostum DIY seperti ini. Kostum ini menurut saya juga paling mirip komik lho, coba lihat.


Kostum Batman di komik yang berkerah

Menurut saya, desain kostum ini adalah penyempurnaan dari kostum Batman sebelumnya tentunya karena alasan berikut :

Pernah lihat kostum Batman jaman Keaton dan Bale kan? Desain kostum mereka itu membuat sulit dan hampir tidak bisa menoleh, jadinya mereka harus memutar seluruh badan sambil melirik ke arah yang mau ditoleh kalo sudut nolehnya tinggi. DC sempat mengatasi masalah ini di film The Dark Knight dan The Dark Knight Rises dengan membuat sekaligus memasukan sebagai bagian dari cerita bahwa Batman diberikan kostum yang baru (yang dalam cerita lebih aman ditembak daripada digigit anjing). Di kostum baru, topeng dan penutup lehernya terpisah, namun menghasilkan masalah lagi yaitu leher Batman terlihat terlalu kurus dan ada seam line. DC mengatasinya lagi dengan memberikan kerah pada jubah Batman yang memakai topeng yang terpisah dengan penutup lehernya, sekaligus menutupi leher batman agar tidak terlihat kurus dan terlihat seamless

-    Di jaman Ben Affleck, penutup bagian leher sampai ke badan-badan cukup elastis dan tidak terlalu ketat sehingga Affleck bisa menoleh dan bergerak dengan jauh lebih leluasa. Tapi tetap memiliki kekurangan, yaitu leher dan beberapa bagian Affleck terlihat gendut.

Nah yang membedakan dari kostum Batman yang baru ini adalah kekurangan dari keduanya poin di atas ini diatasi. Kostum juga dibuat realistis seperti ada resleting yang ditunjukan pas si Batman takut ketinggian. Selain itu, hampir seluruh bagian dari kostum dibuat supaya sefungsional mungkin sebagai pendukung kegiatannya sebagai pembasmi kejahatan sehingga hampir semua bagian dari kostum tersebut memiliki fungsi sebagai senjata atau sesuatu yang berguna lainnya misal bagian telinganya yang lancip dan punya kerah. Kerah bisa berfungsi untuk menghindari kuncian leher seperti ini

Gak lucu kan kalo batman kalah karena dibeginikan? Tepuk-tepuk lawan juga gak dilerai wasit

Kostum Batman memang intimidatif kok. Padahal ya simpel ya, tapi heboh gede gitu meski ngga hi tech kayak punya Toni Stark. Jangnkan senjata homing canggih, disini batarang manual aja nggak punya. Senjata yang ada di dadanya (yang sekaligus berfungsi sebagai logo Batman) lebih pas disebut golok daripada batarang. Yang lucu, ada scene Batman harus terbang, dia pakai mode kelelawar gitu kostumnya, tapi pas sampai tanah oleng dia haha. Tapi bagi saya ini realistis karena dia kan diceritakan sebagai Noob Batman.

Logo Batman yang fungsional, tidak seperti Batman-batman sebelumnya

Dan nilai paling tinggi dari desain kostum ini adalah sinkronisasi dari segi cerita Batman yang masih noob jadi Batman, Batman yang punya trust issue dan Comic Accurate. Walaupun begitu tetap banyak kekurangan dari kostum ini dan karenanya membuat cerita dari The Batman ini terasa janggal, misalnya: 

Walaupun topeng Batman dari masa ke masa selalu punya cirikhas hanya menutup hidung ke atas, saya tetap berharap topeng Batman dirubah oleh sutradara siapa gitu biar menutup seluruh wajah, bukan setengah-setengah kaya gitu.

-   Karena point sebelumnya, Batman menjadi punya weak point. Bagian dagu dan mulut yang terbuka tentu akan membuat orang mudah mengenali siapa dibalik topeng Batman. Tinggal cari orang-orang OCD aja pasti mengenali siapa dibalik topeng bermodal bentuk mulut, dagu dan jenggot. Apalagi Bruce Wayne ini orang terkenal dan terpandang.

     Weak point selanjutnya adalah walaupun kostum Batman itu bagaikan tank berjalan. Tapi dengan adanya bagian yang terbuka itu membuat bagian terbuka itu menjadi rentan tembakan. Coba penjahatnya dibuat cerdas sedikit, arahkan aja senjata ke situ dah mati tu Batman. Misal saya memposisikan diri sebagai Batman, saya juga jadi ragu untuk maju sendirian melawan satu peleton penjahat bersenjata api. Takut ditembak pas mulut hahaha. Bagian yang terbuka ini juga mengakibatkan kejanggalan karena tidak ada satupun peluru yang kena mulutnya, bahkan pake shotgun sekalipun. Batman juga sangat pede jalan thimik-thimik ditembaki penjahat, gak takut kena mulut gitu?

-      Cerita yang janggal lainnya adalah ternyata topengnya mudah sekali dilepas, malah lebih mudah daripada lepas helm. Tapi kenapa ketika Batman pingsan kena bom gak ada satupun polisi atau villain yang inisiatif untuk membuka topengnya? Padahal gampang lho.

Desain Kostum The Riddler

Tidak afdhol kalo juga gak bahas kostum The Riddler sang villain atau antagonis. The Riddler memang wajib untuk dibahas karena ada hal yang menarik. Sebelumnya, ciri khas The Riddlerr hampir selalu sama, mulai dari versi Adam West hingga Jim Carrey, yaitu tokoh ini selalu identik dengan kostum hijau yg diberi simbol tanda tanya yang terkadang justru terkesan norak terutama karena warna yang mencolok seperti stabilo. Penokohan The Riddler juga selalu sama yaitu menyukai teka-teki tapi kesan karakter ‘komikal’ alias tidak terlalu dianggap serius sudah gak ditemui disini.

The Riddler dari masa ke masa

Tapi ada yang unik dengan kostum kali ini. sutradara Matt Reeves memiliki konsep yang dibuat berbeda dengan versi lainnya. Di versi ini lebih ke sosok pembunuh berantai yg penuh misteri dan teka teki. Idenya baru pokoknya. Segi kostumnya pun sangat sesuai dengan sifatnya, sangat elegan dan menyeramkan. Selain itu kostumnya punya cirikhas yang kuat yaitu warna hijau lumut gelap, memakai topeng ala pasukan khusus menyeramkan dan memakai kacamata di luar topengnya yang mengesankan orang nerd. Karena warnanya gelap, kostumnya juga sangat fungsional karena tidak kelihatan di tempat gelap. Sangat memudahkan untuk membunuh diam-diam pokoknya.

Kostum The Riddlerr di The Batman

Mungkin terinspirasi dari pembunuh terkenal “Zodiac Killer” ya?

Kostumnya membuat The Riddler memiliki aura yg sama dengan Joker-nya Christopher Nolan, bahkan ketika topengnya dibuka dan menunjukkan wajah aslinya yg polos tapi tetap terlihat creepy bahkan jika dibandingkan dgn versi Jim Carrey.

 Desain Kostum Bapak Penguin

Nah soal Pak Penguin ini ada yang unik ni. Pertanyaan untuk penggemar Batman, Bagiamana cirikhas Penguin? Pasti terbanyang 3 hal yaitu hidung yang seperti paruh burung, memakai topi dan hampir selalu ngudud cerutu di mulutnya.

Penguin yang beneran mirip penguin

Tapi ketiga ciri ikoniknya tersebut kali ini tidak ada di The Batman. Bahkan melihat trailernya pun saya yakin Batman mania pasti ragu apakah yang diperankan Colin Farrel itu beneran Penguin atau karakter lain. Yang paling mungkin sih Penguin yang desainnya dirubah, tapi tetap ragu kan karena tidak mengenali. Pinguin disini tidak ‘cacat fisik’ dari lahir, lebih kepada orang normal biasa. Hal ini kontras dengan set Gotham yang terasa lebih fiktif dengan arsitektur bergaya gothic. Soal uddut, saya malah jadi kepikiran, apa karena salah satu pasarnya adalah Indonesia ya? Misalnya karena ketakutan jadi ribet kalo semua adegan merokok wajib disensor?

 

Penguin di The Batman

Tapi yang jelas, desain baru ini sangat mengisyaratkan bahwa Batman sengaja merombak desain karakter villan agar lebih elegan, realistis dan manusiawi. Tidak membuat seram dan mimpi buruk. Kemungkinan desain ini karena cerita Penguin disini masih sosok gangster kelas rendah dalam keluarga kejahatan Falcone, yang masih diremehkan dan dipandang sebelah mata.

Desain Kostum Catwoman

Kalau denger Catwoman pasti teringat soal seragam yang sering kita temui sebagai ilustrasi pakaian BDSM. Bagi saya sih, walaupun desain Catwoman disini masih mirip-mirip pendahulunya tapi kesan BDSM nya sudah tidak terlalu terlihat. Singkat saja, topengnya lucu hahahaha, tapi terasa elegan.

Topeng Catwoman


BATMOBILE , BATCYCLE DAN OTOMOTIF

Desain Batmobile

Sebelum berpendapat, saya akan mencoba untuk mengumpulkan foto-foto desain batmobile yang digunakan batman dalam film-film dan serial-serialnya mulai tahun 40an hingga The Batman biar ada bayangan untuk perbandingan.


Batman (1943) – Lewis Wilson

Batman and Robin (1949) – Robert Lowery

Batman The Movie (1966) – Adam West

Batman (1989) & Batman Return (1992) – Michael Keaton

Batman Forever (1995) – Val Kilmer

Batman & Robin (1997) – George Clooney
The Dark Knight Rises (2012) - Christian Bale

Batman v Superman (2016) & Justice League (2017) – Ben Affleck

The Batman (2022) – Robert Pattinson

Batman Begin (2005) & The Dark Knight (2008) – Christian Bale

Suka yang mana?

Tapi kita focus ke desain Batman terbaru. Ada yang suka dengan alasan bahwa desain terbaru lebih manusiawi, atau 'akhirnya batmobile terlihat seperti mobil kembali'. Ada pula yang mencibir, ini desain Batmobile kayak ketika Bruce Wayne mau bangkrut” dan sejenis itu. Saya sedikit jelaskan pendapat saya.

Sebelum era Bale, batmobile didesain sebagai ‘mobil panjang’ yang dimodifikasi dengan desain yang sangat batman untuk bertempur melawan penjahat bersenjata api di perkotaan. Pada jaman Bale, batmobile sudah tidak berbentuk mobil lagi, tapi pakai tank lincah yang bisa menembak, melompat, menghancurkan, mode siluman, merusak peralatan elektronika, jalan-jalan di genteng orang bahkan dalam keadaan mau hancur bisa berubah menjadi motor.

Begitu juga dengan Batman era Ben Affleck, kali ini tank nya jauh lebih gahar karena wendurancenya sangat tinggi sekali. Minigun kaliber 50 anti material? Gak kerasa bos. Dilindas kapal? Apa itu kapal. Tank ini juga gak dengan gampangnya hancur cuma karena RPG-7 kaya tank Christian Bale, anti tank sekelas Javelin aja bisa di counter, hanya superman yang bisa menghentikan hahaha. Padahal tank Christian Bale jauh lebih terasa tanky ya. Tank Affleck juga jauh lebih lincah dan desainnya lebih mirip ke mobil single seater tengah dengan diameter ban 1 meter daripada mirip tank. Idenya, batmobile sejak jaman Christian Bale sampai Ben Affleck dimana sebagai orang kaya harusnya pake tank untuk kendaraan operasional sebagai Batman, terasa baru kan?

Batman jaman Robert Pattinson ini batmobile justru kembali menjadi ‘mobil biasa’ bertipe muscle car bermesin naturally aspirated v8 yang besar, menonjol keluar dan bisa keluar api kaya afterburner mesin jet. Beli seken dari Dominic Torreto? Entah. Sama dengan kostumnya, mobil ini terasa seperti mobil bikinan sendiri di bengkel sendiri atau DIY. Body dari baja dan kaca menggunakan anti peluru, tapi tetap saja bisa hancur kalo terlalu banyak kena tembakan, konsepnya mirip kaya mobil James Bond : No Time To Die. Karena bukan tank, adegan menggempur bangunan, geret-geret mobil dan nyeruduk truk trailer kaya jaman Christian Bale atau Ben Affleck gak akan ditemui. Adegan yang disajikan adalah adu balap yang sengit dan menegangkan ala Fast & Furious melawan Penguin.

Jadi soal perdebatan desain Batman tu harusnya gini gitu saya rasa tidaknya gak perlu dilakukan ya. Karena menurut saya semua masalah desain peralatan Batman tidak harus terlalu saklek harus begini dan begitu. Batman adalah kanvas kosong, yang siap dilukis oleh sutradara dan timnya.

Hal Menarik di Dunia Otomotif

Selain Batmobile, tentu saja ada yang menarik di bidang otomotif  adalah kendaraan yang dipakai Bruce Wayne dan Penguin. Sebagai orang kaya dan berpengaruh, mereka menggunakan mobil yang bisa dibilang ‘bagus’ dalam segi masing-masing.

Mobil Batman lain yang ditampakan adalah mobil dia sehari-hari yang dibawa saat jadi Bruce Wayne. Ketika pemakaman Don Mitchel Jr. ada hal yang menarik, Bruce Wayne menggunakan mobil yang unik yang ketika saya identifikasi itu adalah Chevrolet Corvette Stingray tahun 1963 dan ini adalah mobil terbaik pada jamanya. Mobil ini nampak antik sekali dan sangat mencolok dibanding mobil lain. Bagi saya pribadi sih, ini mobil bagus banget dan sepertinya ini mobil bapaknya Bruce Wayne. Kalo ditinjau dari sisi psikologis, apakah Bruce Wayne sudah tidak ada nafsu-nafsu kemanusiaan sehingga bodo amat pakai mobil almarhum bapaknya yang sudah sangat jadul? Jangankan mobil. Kancing eksklusif bangsawan “W” aja dipinjemin Alfred buat jasnya.

Mobil harian Bruce Wayne

Selain mobil, ada benda otomotif lain yang cukup menarik yaitu motornya. Uniknya sih, motor ini sepertinya dipakai baik untuk harian dan sebagai Batman. Entah kenapa seperti ini, sepertinya Batman sendiri yang tau. Motor apa ini? Saya sendiri tidak yakin. Tapi yang jelas adalah motor ini adalah motor bermesin boxer (horizontal) dan yang paling mungkin adalah BMW R nineT yang sedikit dimodifikasi jadi ala Café Racer. Suaranya woow, bruumm bruuum. Kalah Harley Davidson.

Batcycle untuk operasional Batman

Tapi ada 1 hal yang justru saya paling tertarik, yaitu mobil Bapak Penguin. Secara sudah lawan arus di tol, nabrak sana sini, ngguling, eh orangnya masih hidup dan ngga ada luka berarti. Padahal itu bukan tank, bukan mobil yang dibikin sendiri dengan dilapis baja kaya Batmobile. Saya gak terlalu mengamati ini mobil apa tapi yang pasti marketing dengan metode subliminal message yang sangat bagus. Bagaimana mobil biasa bisa mengimbangi Batmobile dari segi kecepatan, kelincahan dan daya tahan? Mungkin kalo Pak Penguin gak meremehkan dan tetap berhati-hati pas Batmobile telihat kena ledakan, ada kemungkinan menang. Tapi ya sudah jalan ceritanya begitu.

Entah apa yang dipake Pak Penguin. Hanya ini ciri yang ada ditemukan google dan trailer Youtube.

Yang pasti untuk pecinta otomotif khususnya yang ada kepuasan tersendiri dengan mendengar suara raungan mesin, adegan naik motor dan kejar-kejaran di tol ini ASMR banget deh. Suara mesinnya gak nahan bikin satisfay. Jadi misal belum nonton nih ya, sangat disarankan nonton di IMAX.

ENDING

Voice over Batman di akhir film sangat dalam dan filosofis. Membuat penutup yang memuaskan bagi saya. Intinya pembalasan dendam tidak akan menghapus luka. Batman menyadari bahwa ternyata memberikan impact untuk Ghotam tak hanya melalui harta bendanya. Kemampuan dia menumpas kejahatan adalah cara dia berperan, meski bukan itu yang dia sesungguhnya inginkan.

KONKLUSI

Saya bukan fans fanatik DC ataupun Marvel walaupun mengikuti keduanya. Tapi jika disuruh memilih Batman atau Spiderman : Far From Home yang jauh lebih hype karena keberhasilan marketing, saya pribadi jelas pilih Batman. Mengapa demikian?

Diawal film, ceritanya lebih kayak film detektif yang berusaha memburu Serial Killer. Tapi, lama kelamaan jadi ngebahas politik kota Gotham yang busuk, penuh dengan konspirasi pejabat. Penuturan cerita gak ribet, walaupun konflik cerita agak rumit. Pengenalan karakternya sangat runtut jadi mudah dipahami. Bahkan orang yang bukan penggemar Batman pun bisa menikmati dengan baik tanpa harus menonton film-film terdahulu.

Screenwriting nya cukup detail. Misalnya ada mbak-mbak yang pelihara kucing dan suka minum susu. Begitu juga dengan Penguin, Falcone dan The Riddler. Tanpa pengenalan, pecinta Batman atau tidak akan tau ini dan itu siapa. Banyaknya adegan yang terasa janggal atau keputusan yang masih banyak terjadi. Misalnya, Adegan kejar kejaran di jalan tol, saya mikir itu berapa orang tewas demi bisa interogasi Penguin aja? Begitu juga adegan kesempatan Batman yang dibuka topengnya, Batman yang terkena ledakan didepan muka tapi Cuma pingsan.

Ceritanya sangat relate dengan kehidupan saat ini. Jaman sekarang banyak hal yang membahas kasta si kaya dan miskin atau isu privilege. Isu korup juga diceritakan di sini dan tenu saja mana sih negara yang 100% bebas dari korupsi? Bahkan kejadian di film tersebut juga menggambarkan keadaan di sekitar kita. Penjahatnya bahkan Bruce Wayne sendiri tidak jauh dari penyakit mental dan trauma masa lalu. Jelas semua yang diceritakan di film sangat relate di situasi saat ini

Memang, dalam membuat cerita, Marvel masih berdasarkan kisah nyata dan karena fiksi maka universenya juga fiksi, itu wajar. Ini subjektifitas saya, film Batman minim sekali unsur fantasi. Kalau di marvel ada cincin, petir, kembali ke masa lalu, dll. Tetapi Batman lebih realistis dan saya suka dengan jalan ceritanya yang relate dengan kehidupan sekarang. Apalagi ketika tahu alasan penjahatnya yang jadi jahat karena mempertanyakan soal justice plus ketika 1000 anak yatim piatu kalah dengan 1 anak yatim piatu yang kaya raya.

Mengenai Durasi, perlu dicatat bahwasanya film ini 3 jam. Durasi film 3 jam untuk genre superhero itu bukan untuk semua orang dalam hal ini fans DC tentu akan tetap menyukainya. Tapi sepertinya bagi mayoritas penonon, 3 jam ini sama sekali tidak terasa seperti film berdurasi lama, mungkin karena jalan ceritanya yang mengajak untuk berpikir dan ditambah dengan porsi adegan yang tidak terlalu lambat dan tidak terlalu cepat. Di film ini karakter Batman tidak ditampilkan selayaknya sebagai pahlawan super yang siap melawan mahluk asing atau kekuatan kosmik yang cenderung mengkhayal.

Walaupun tidak penting, tapi saya rasa ada pesan moral yang tidak jelas disini hahahaha. Pesan moralnya, cari seseorang yang mencintaimu seperti Bruce Wayne mencintai Gotham. Cinta sejati Batman adalah Gotham, separah apapun kondisinya, Bruce Wayne tidak akan kehilangan harapan untuk memperbaiki kotanya. Halah

RATE

8.7 dari 10

Author: Mahendrayana.st

0 comments