Alasan kenapa Aktor digaji sangat mahal

Alasan kenapa Aktor digaji sangat mahal

"Aktor, kerjaanya cuma akting, kok bayarannya gede sih? Kan kru film kerjanya lebih berat". Ya pertanyaan tersebut banyak sekali keluar dari sebagian orang, bahkan jangan-jangan yang baca ini juga berpikiran sama. Huehehew

Tapi apakah yakin kru film bekerja lebih keras?

Yah memang, sering kan kita lihat sesuatu yang mengesankan bahwa aktor itu punya gaji yang fantastis. Misalnya saja Dwayne Johnson, Daniel Craig, Ryan Reynold atau siapapun yang dalam sekali shooting bisa dapat ratusan miliar rupiah. Padahal kerjanya kan cuma akting ya. Sedangkan sebagai kru itu ya bisa gak tidur mempersiapkan shooting, ngedit dilembur dan lain-lain. 

Sebenarnya secara filosofis, ada hal yang membuat kenapa aktor film itu mendapatkan upah yang sangat mahal. 

Tidak bisa digantikan

Dalam sebuah pekerjaan, orang “yang gak bisa digantikan”, bayarannya akan lebih tinggi. Karena dia harus selalu ada dan siap berada disana. Salah satunya tentu saja aktor.

Berbeda halnya dengan kru biasa, bisa digantikan kapan saja apabila terdapat halangan yang membuat kru tersebut tidak bisa hadir. Misalnya saja DOP sakit, bisa digantikan asistennya dan syuting masih bisa jalan. Tentu saja perubahan kru ini sebenarnya tidak membuat perubahan yang berarti karena pergerakan kamera dsb. sudah diatur sejak awal. Kalo kru diganti gimana dong? Tentu saja kru inti seperti DOP, kameraman, lighting, sound dan sejenisnya punya standar sendiri sehingga hampir tidak mungkin kualitas menurun atau berbeda. Penggantian kru juga tidak menyebabkan perbedaan yang signifikan terhadap cirikhas, misalnya cara menggerakan kamera atau cirikhas lighting.

Tetapi bagaimana jika aktor berhalangan hadir? Tentu saja hal ini sangat berdampak pada keberhasilan dari keseluruhan shooting. Aktor yang sedang mencret saja bisa mengakibatkan pembengkakan pada biaya produksi karena mengakibatkan shooting molor, apalagi sampai tidak hadir. Tidak lucu jika misalnya film sekelas Hollywood tiba² ada recast di tengah shooting hanya karena aktornya berhalangan. Mending filmnya dibatalkan saja daripada pemeran utama orangnya beda dalam satu film. 

Oleh karenanya, dalam kontrak film profesional, aktor itu bisa mendapatkan sanksi paling berat dan bisa dijatuhi pidana berat apabila dalam masa kontraknya tiba-tiba berhalangan hadir karena hal yang sebenarnya masih dalam kuasanya. Apabila terjadi, ya mungkin aktor tersebut tidak lagi diminati dan ini momok bagi para aktor.

Siap Fisik dan Mental

Bahkan ada yang mempersiapkan diet, merubah fisik secara ekstrim, berlatih beladiri, hingga sekedar menumbuhkan brewok untuk persiapan filmnya.

Kita pasti kenal dengan Christian Bale kan? Pemeran Batman jaman Christopher Nolan yang terkenal dengan perubahan bentuk tubuh yang ekstrim. Sekarang berotot, besok kurus kering kerempeng, lusa gendut, dan seterusnya. Transformasi tubuh seperti ini tentu saja beban yang sangat berat yang harus dilalui aktor profesional diluar shooting.

Transformasi Tubuh Jessica Milla

Transformasi tubuh Christian Bale

Atau film yang kita tunggu Desember ini, Spiderman No Way Home. Bagi yang belum tau, Tom Holland harus melakukan body workout agar secara fisik dan gerakan cocok untuk memerankan Spiderman sesuai dengan harapan.

Tom Holland Body Workout

Aktor pun juga harus menjalani make-up yang lama sekali. Dan di tengah shooting dia harus mempertakankan dan betah dalam make up nya.

Make Up Jennifer Lawrence Saat Jadi Mystique

Ditambah lagi bahwa aktor harus tetap tampil dalam keadaan bagaimanapun. Misalnya saja ketika shooting dalam keadaan hamil. Jauh lebih mudah mengedit perut besar jadi kecil daripada aktornya tidak dapat hadir dalam shooting.

Scarlett Johanson Tetap Shot Walau Hamil

Jangan lupa sebenarnya masih ada sutradara dan produser yang gajinya juga cukup besar per film. Sutradara sakit? Bisa digantikan asistennya sementara. Tau kan kalau asisten sutradara itu banyak?

Tanggung Jawab

Dalam proses produksi, kru film tidak dipakai semua sepanjang keseluruhan proses syuting. Misal scriptwriter yang hanya bertugas sampai saat pre-production saja, editor yang hanya bertugas setelah masa syuting selesai, kameraman yang hanya bertugas selama tahap produksi, dan sebagainya. 

Sementara aktor memiliki tanggung jawab mulai dari proses latihan naskah termasuk promosi film. Taukah kalau aktor itu harus siap diwawancarai setiap saat atau keliling dunia untuk promo filmnya. Bahkan proses yang sebenarnya bisa dianggap diluar dari proses produksi misalnya saja saat aktor harus memperbesar badan mereka agar sesuai dengan visi sang sutradara. 

Aktor pun juga dituntut harus mempertahankan marwah dan kehormatannya sendiri karena hal tersebut berdampak pada kesuksesan film tersebut. Misalnya shooting telah selesai lalu belum diputar di bioskop, aktor utama dari film tersebut menghamili orang. Orang bisa jadi gak pengen nonton filmnya karena jadi benci sama aktornya.

Investasi

Bintang film kelas top yang populer tentu saja karena aktingnya bagus, menarik secara fisik, banyak menang penghargaan, filmnya yang terbaru pasti dikejar banyak orang. 

Dampaknya? Tiket nonton bioskop bisa ludes terjual di seluruh dunia, atau dibeli dengan harga sangat mahal oleh perusahaan streaming film. Keuntungan para produser bisa jauh berkali-kali lipat dari investasi gaji para aktor tersebut.


Author: Mahendrayana Setiawan Triatmaja

0 comments