Rekomendasi Gadget Untuk Membuat Studio Rekaman Rumahan

Rekomendasi Gadget Untuk Membuat Studio Rekaman Rumahan
Menciptakan musik mungkin salah satu hobi paling mahal di dunia selain videografi atau sinematografi. Oke, mungkin tidak semahal hobi koleksi mobil-mobil mewah, tapi hobi yang satu ini cukup membuat kantong bolong. Pasalnya, pilihan instrumen dan alat recording begitu banyak. Semakin bagus kualitasnya, semakin ajaib pula angka di label harganya.
Sebelum membahas lebih lanjut, kita harus sudah punya dulu alat-alat supporting berikut ini:

1.  Soundcard

Hal yang harus kita ketahui, recording tanpa soundcard itu sangatlah mustahil. Audio tidak akan mungkin masuk ke dalam software dan terekam tanpa melewati soundcard. Oh iya sudah tau fungsi soundcard belum? Soundcard berfungsi untuk mengonversi sinyal digital dan sinyal analog. Hardware yang nempel pada PC atau laptop kita buat keluar masuk suara itu juga soundcard lho.

Soundcard juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas input dan output suara/audio sehingga kualitas soundcard sangat mempengaruhi kualits audio yang terekam nantinya. Jika soundcard bagus maka audio yang terekam juga bisa maksimal, begitu pula sebaliknya. Makanya kalo nggak terpaksa banget baiknya nggak pake soundcard bawaan PC atau laptop

Lalu soundcard yang bagus itu seperti apa dong? Tentu saja soundcard yang sudah didesain khusus untuk rekaman suara. Beberapa soundcard yang saya rekomendasikan adalah sebagai berikut :

  • ISK DS 1 (700 ribuan)
  • Behringer UM2 (2 jutaan)
  • PreSonus AudioBox (2 jutaan)
  • Focusrite Scarlett (2.6 jutaan)
  • Audient iD4 (3.3 jutaan)

2.  Headphone monitor

Saat memproduksi sebuah musik, terdapat dua hal nyata yang menghubungkan kita dengan musik yang sedang kita kerjakan. Yup, dua hal tersebut adalah speaker dan headphone. Speaker dan headphone disini bukan sembarangan lho, tapi yang memang dikhususkan untuk monitoring.

Baik itu di studio profesional maupun home studio, para seniman ataupun engineer akan sangat bergantung pada dua hal tersebut. Namun karena speaker terlalu ribet, besar dan tidak bisa dibawa kemana-mana maka saya disini hanya membahas headphone ya. Selain praktis, headphone juga mudah didapat dan pastinya murah.

Perbedaanya dimana sih dengan headphone yang biasa di pasaran? Ya, yang biasa beredar di pasaran itu adalah untuk fungsi multimedia atau untuk menikmati musik sehingga suara yang kita dengar disana sudah “matang”. Terkadang terdengar ngebass gitu kan? Hal seperti ini membuat monitoring musik menjadi bias. Sedangkan headphone yang kita bahas kali ini adalah headphone yang memang ditujukan untuk monitoring sehingga suara yang didengar benar-benar flat.

Headphone monitoring ada 2 jenis untuk fungsi yang berbeda. Untuk yang pertama adalah closed back, yaitu headphone yang memiliki sound isolation tinggi sehingga lebih cocok untuk recording. Yang kedua adalah open back, yaitu headphone yang tidak terlalu kedap sehingga lebih cocok untuk mixing.

Saran saya untuk pemula yang biasanya suka nyoba-nyoba bikin karya, sebaiknya menggunakan jenis open back. Beberapa headphone yang bisa kita beli adalah :

  • Audio-Technica ATH-M40x
  • Sony MDR 7520 (2.5 jutaan)
  • Beyerdynamic DT-880 pro (4.8-5 jutaan)
  • Sennheiser HD 600 (7-8 jutaan)
  • Shure SRH1840 (8.6 jutaan)

3. Software

Untuk menghasilkan kualitas audio yang baik, tentu saja kita memerlukan proses editing agar bisa membuat rekaman kita menjadi memiliki nilai tambah. Untuk itu kita memerlukan software edit yang baik dan sesuai dengan yang. Ada banyak software yang tersedia di pasaran dan beberapa yang dapat kita gunakan adalah :

  • Fruity Loops atau FL Studio , untuk produksi musik
  • Adobe Audition , sebagai DAW untuk merekam, aransemen, mixing, mastering secara digital melalui perangkat komputer dalam bentuk digital 
  • Logic Pro x (Khusus Mac) , Sama seperti Adobe Audition, tetapi dirancang untuk mac
  • AmpliTube , sebagai efek untuk bermain gitar, bass.
  • Hybrid 3 by AIR Music Tech, SONiVOX Wobble , Akai professional MPC Essentials, Skoove, KOMPLETE Elements, Touch Loops, Melodics Tutorial, Main Stage 3. Untuk bermain syntesizer

Sebenarnya masih banyak lagi software yang bisa kita gunakan. Yang terpenting adalah kita bisa mengusasai software tersebut sampai ke akar-akarnya.

4.  Microphone untuk Vokal

Tentu saja untuk menghasilkan suara yang secara teknis bagus kita perlu microphone ini. Mikrofon yang dipakai adalah condenser karena jenis ini biasanya memiliki sensitifitas lebih tinggi dan noise lebih sedikit. Beberapa microphone condenser rekomendasi saya yang tergolong murah tapi kualitasnya udah ciamik :

  • Behringer C1 (1 jutaan)
  • Audio Technica AT2020 (1.4 jutaan)
  • Shure SM57 (1.5 jutaan)
  • Shure SM58 (1.8 jutaan)
  • Rode NT3 (3 jutaan)

Namun jika memiliki modal yang berlimpah, agan bisa mencoba untuk berinvestasi :

  • Shure KSM 44A (9-12 jutaan)
  • Shure KSM 42 (13 jutaan)

5.  Microphone untuk alat musik

Mungkin saja rekaman kita nggak Cuma berkutat di vokal saja kan, tetapi kita juga perlu alat untuk merekam alat musik jenis non elektrik atau akustik. Mic tersebut memang ditujukan untuk ditodong langsung ke alat musik. Beberapa microphone rekomendasi saya yang cocok untuk alat musik :

  • Seruni SEM-1 (700-800 ribuan) untuk alat musik dengan tabung resonasi dan alat musik lainnya
  • Shure Beta 98 ( 4.5 jutaan) lebih dihkususkan untuk saxophone, tetapi tetap bisa untuk lainnya
  • Shure Beta 91A (4.7 jutaan) lebih dikhususkan untuk frequensi sangat rendah seperti bass drum
  • Shure SM-81 (5 jutaan) sering digunakan untuk selain bass drum dan alat musik lain
  • Shure KSM 137 (9 jutaan), allrounder

6.  Synthesizer

Sebenarnya alat ini fungsinya untuk membantu dan mempermudah membuat musik. Biasanya untuk membuat musik pop electronic, dance, trance, dan juga EDM. Walaupun begitu sebenarnya kita bisa membuatnya menggunakan synteziser virtual atau dengan metode menggambar, tetapi syntesizer yang berupa hardware akan jadi lebih mudah. Oh iya syntesizer ngga harus berbentuk piano lho, tetapi saya rasa bentuk piano akan sangat membantu dalam membuat nada musik. Berikut 5 synthesizer berbentuk piano rekomendasi saya :

  • M-Audio Keystation 49 MK3 (1.1 jutaan)
  • Novation Launchkey Mini (1.4 jutaan)
  • Akai Professional MPK Mini MKII (1.6 jutaan)
  • Alesis V49 (1.8 jutaan)
  • M-Audio Oxygen 49 (2.3 jutaan)

Tetapi jika sudah mempunyai modal yang sangat tinggi boleh untuk dicoba :

  • Native Instruments Komplete Kontrol (9-10 jutaan)
  • Roli Seaboard Rise 49 (17 jutaan)
  • Behringer DeepMind 12 (24 jutaan)

Sudah paham belum? Semoga bisa menjadi referensi ya, silakan jika ada tambahan atau saran bisa dimasukkan di kolom komentar.

Author: Mahendrayana.st

0 comments