Review Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini ( NKCTHI )

Review Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini ( NKTCHI )
Source : Popbela.com


Sebelum kamu membaca lebih jauh, aku mau bilang kalau tulisan ini dibuat berdasarkan subjektivitas aku ketika menonton. Tidak ada maksud mengajakmu ikut mencela film Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini (NKCTHI).

Dari Instagram ke Buku

Awalnya aku tahu Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini (NKCTHI) dari instagram. Sering banget orang merepost postingan yang berisi quotes-quotes keseharian di sana. Mungkin daya tarik kesederhanaannya itu yang biki  orang suka, selain juga font nya yang khas.

Akun NKCTHI makin terkenal dan seperti biasanya di Indonesia, langsung ada versi bukunya. Buku NKCTHI laris manis, khas dengan sampul biru dongkernya. Memang momennya pas banget dengan lagi ngehitsnya buku ilustrasi.

Tak lama setelah NKCHI versi buku merebak, filmnya dibuat. Tak mau nanggung, sejumlah aktor yang sedang digandrungi dirangkul Visinema picture menjadi bagian dari film Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini (NKCTHI).


Sinopsis Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini (NKCTHI)

Angkasa, Aurora, Awan adalah kakak beradik yang hidup dalam keluarga yang tampak bahagia. Setelah mengalami kegagalan besar pertamanya, Awan berkenalan dengan Kale, seorang cowok eksentrik yang memberikan Awan pengalaman hidup baru, tentang patah, bangun, jatuh, tumbuh, hilang dan semua ketakutan manusia pada umumnya.


Review Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini (NKCTHI)

Kalau kalian sudah membaca versi buku yang ditulis Marchella FP, pasti merasa beda. Yaiyalah, kan awalnya buku quotes...tapi dikembangkan jadi film dengan berbagai polesan.


Mencela Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini (NKCTHI)

Sepertinya film ini sangat disukai orang Indonesia, entah karena ceritanya yang related dengan mereka atau karena ada scene Rio Dewanto nyetrika baju. Bisa dibilang viral banget lah sampai bioskop penuh.

Aku nonton ketika bioskop sudah sepi, versi Director cut. Jujur saja di beberapa bagian aku nangis. Tapi, tak lantas menyebut Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini (NKCTHI) bagus. Biasa aja sih. Bahkan aku menemukan hal-hal janggal di film bergenre drama ini.


Sumber Konflik

Maaf ini agak spoiler, di bagian akhir film diceritakan sumber segala macam konflik dari rumah ini. Aku mengira, adiknya Awan itu diberikan ke orang tanpa sepengetahuan ibunya. Eh ternyata meninggal dari lahir. Kenapa seheboh itu?

Bukan menyepelekan, tapi seharusnya hal ini tidak perlu ditanggapi dengan sangat berlebihan. Wajar jika sang ibu tak sempat melihat wajah si anak yang meninggal, sebab si ibu baru siuman 2 hari kemudian.

Oiya kenapa kuburan bayi ukuranya segede kuburan manusia dewasa ya?

Aku sudah mikir kejauhan, mengira Kale adalah saudara kembar Awan yang diadopsi orang ahhaa. Ada yang ngira kayak gini juga?



Grup Whatsap Keluarga

Komunikasi di dalam keluarga ini bisa dibilang lemah sekali. Dan di beberapa scene terlihat komunikasi whatsap secara persola (japri). Akan lebih baik kalau dalam sebuah keluarga ada grup whatsap, efisien.

Ketika Awan tak bisa dihubungi, harusnya Angkasa bisa menanyakan ke Kale. Apalagi Awan cerita kalau dia dengan Kale. Tapi malah jadi sumber konflik lagi.


Versi Director Cut

Aku tidak menemukan perbedaan dalam versi biasa versus versi director cut. 

Ketajiran Abnormal

Kehidupan para tokoh di NKCTHI keluarga berkecukupan semua.  Untuk menggambarkan anak karyawan Bank, kurasa keluarga ini tajir banget. Agak abmormal sih. Ya walaupun saya sedikit memaklumi karena ada scene ditunjukan bahwa rumah yang mereka tempati adalah warisan dari keluarga Ajeng, istrinya.

Angkasa yang notabene hanya karyawan EO, mobilnya bagus, punya rumah sendiri dengan perabot IKEA semua. Juga studionya Aurora. Bisa buat lokasi pameran sendiri tuh. Kamarnya Awan yang punya iMac

Begitu juga dengan Kale nih, Awalnya aku kira Kale orang biasa aja. Meskipun dia manager band. Eh motornya Royal enfield, di kamar kosnya nya ada piano dan perabot mewah lainnya.

Rate

Aku memberi 5 dari 10 bintang saja. Film ini kurang relate dengan kehidupanku atau memang banyak ketidakpasan sehingga ya biasa aja sih. Eh tapi ..........



0 comments