marketing lesti

Sudah sepatutnya kita belajar marketing dari Lesti. Siapa yang tidak kenal Lesti dan Billar? Orang Indonesia setidaknya mulai 2022 mengenal pasangan fenomenal ini. Lesti adalah perwujudan impian sebagian besar rakyat Indonesia. Anak kampung yang berbakat, jadi artis, menikah dengan pria ganteng. Saat popularitasnya sedang di puncak, bagai kisah sinetron stripping…drama KDRT muncul. Publik selalu haus kisah untuk diikuti. Tentu kita ingin kisah Lesti tak segera selesai kan? Oke, saya akan merancang beberapa skenario kelanjutan kisah Lesti Billar. Mari kita simak!

Siapa Lesti?

Saya pribadi pada awalnya tidak kenal sama sekali dengan yang namanya Lesti dan Billar. Pertama kali mengetahui nama Lesti dan Billar juga karena adanya perbincangan ibu-ibu, baik di kantor atau lingkungan sekitar. Saat itulah saya mengetahui jika Lesti dan Billar adalah selebriti yang cukup digandrungi ibu-ibu, selebihnya saya tidak banyak tahu. Karena saya tidak tahu, saya mulai mempelajari dan bertanya kepada teman-teman yang mengikuti kisah Lesti.

Ternyata begini…

Sejak umur 5 tahun Lesti sudah manggung di acara 17 Agustus-an dan kenaikan kelas. Lesti lalu mengikuti ajang pencarian bakat D’ Academy (DA) musim pertama tahun 2014 hingga menjadi juara. Lesti memulai karir bernyanyi sebagai penyanyi orkes dari panggung ke panggung pada usia 8 tahun ketika duduk di bangku kelas 2 SD. Saat berusia 11 tahun Lesti bekerja sebagai penyanyi organ tunggal dengan mengikuti grup organ tunggal di kampungnya. Setiap ada organ tunggal, Lesti dibawa oleh sang ayah ke tempat yang mengadakan acara.

Pada usia 14 tahun, saat masih duduk di bangku kelas 2 SMP di Cianjur, Lesti mengikuti audisi D’Academy di Bandung dan berhasil mendapatkan Golden Ticket untuk langsung mengikuti konser nominasi di studio Indosiar. Setelah melalui babak demi babak di panggung D’Academy, akhirnya Lesti dinobatkan menjadi juara 1.

Lesti Kejora mengakui pertama kali bertemu dengan sosok Rizky Billar adalah saat dirinya sedang mempersiapkan single terbaru berjudul ‘Kulepas dengan Indah’ pada 2020 yang lalu. Saat itu, Lesti Kejora tengah mempersiapkan video klip yang dirilis pada pertengahan 2020 an. Lesti yang sedang dakam masa-masa didukung fansnya secara brutal akibat ditinggalkan pacarnya, akhirnya dijodoh-jodohkan dengan Billar ini. Walaupun disisi lain terdapat banyak larangan juga dari fans maupun rekan kerjanya, tetapi pada akhirnya keduanya menikah dan munculah akronim LESLAR, Lesti dan Billar.

Singkat cerita, mereka menikah lalu terjadi KDRT. Jika ditanya percaya atau tidak, settingan atau tidak atau sejenisnya, sudah jelas se-ilmiah apapun jawaban di bawah akhirnya hanyalah berupa dugaan atau asumsi. Ditambah lagi bahwa yang dibicarakan adalah ranah privat (dalam hal ini rumah tangga orang), sebenarnya tidak perlu diangkat karena masih banyak hal lain yang lebih baik untuk dibahas. Tetapi karena saya melihat ada banyak sekali pelajaran yang didapat.

Timeline kasus Lesti

Kejadian bermula ketika Rizky Billar meninggalkan salah satu handphonenya di sofa. Saat itu, Lesti Kejora tak sengaja melihat ada notifikasi chat mesra muncul di layar handphone milik suaminya yang tertinggal di sofa. Lesti Kejora saat itu pun meminta suaminya untuk buka pin handphone tersebut, tapi Rizky Billar justru menyalahkannya dan keduanya terlibat pertikaian. Lesti minta diantar pulang ke rumah orang tuanya malam kejadian itu. Karena ucapan itulah yang memicu Billar marah besar. Saat kejadian itu Rizky Billar memukul dan membanting Lesti Kejora. Pihak Lesti melakukan visum dan melaporkan kasus ini ke Kepolisian. Billar ditangkap, netizen kisruh, itulah rekap kasus KDRT LESLAR.

Apakah kasus Lesti settingan?

”Ah itu memang bertujuan untuk mengangkat popularitas lagi aja kayaknya” – netijen

Ya memang, dalam tulisan saya sering sekali menuliskan tentang bagaimana cara berbisnis dalam bidang entertainment khususnya dunia selebriti. Mengingat saya pernah terlibat dengan terjun langsung dalam dunia tersebut. Saya rasa, hal ini juga sudah menjadi rahasia umum walaupun tetap saja ada orang yang mengetahui hal tersebut, namun ketika ada sebuah kasus pengetahuan tersebut tiba-tiba terlupa entah hilang kemana.

Kembali ke topik. Khusus untuk kasus Lesti, apakah kasus tersebut settingan belaka? Untuk menentukan apakah kasus tersebut settingan atau bukan, setidaknya kita harus analisa hal tersebut dari hal yang paling sederhana dengan cara yang sederhana pula.

Faktor psikologis

Pernah mengalami ada teman yang sudah disakiti oleh pacar yang toxic? Meskipun dia sudah berkali-kali dinasehati tetapi pada akhirnya tetap kembali ke pacarnya. Ya itu adalah contoh sederhana. Ada hal yang lebih besar yaitu dalam kehidupan rumah tangga. Fenomena ini sering disebut trauma bonding, dimana dalam hal ini seseorang yang adalah korban sudah terlanjur terikat secara emosional pada pelaku dan cenderung tidak mampu untuk membuat keputusan secara rasional. Salah satu penjelasannya bisa dibaca di link ini :

https://www.sehatq.com/artikel/mengenal-traumatic-bonding-hubungan-traumatis-yang-membuat-orang-bertahan-meski-jadi-korban-kekerasan

lesti billar

Marketing ala Lesti

Selain ilmu kehidupan, ada banyak sekali ilmu yang kita dapatkan dari berbisnis di dunia entertainment khususnya yang melibatkan publik figur. Tidak hanya Lesti dan Billar atau kancah nasional, tapi juga level mancanegara seperti yang dilakukan pemilik perusahaan seperti Big Hit Music (pemilik bisnis boyband BTS) atau YG Entertainment (pemilik bisnis girlband Blackpink).

Sama seperti politik yang harus menggaet pemilih sebagai objective, bisnis entertainment adalah bisnis yang perlu menggaet fans untuk keberhasilan bisnis. Oleh karenanya lakukan segala upaya (yang baik tentunya) agar para artist kita memiliki fans yang militan.

Ada kalanya kita perlu membuat hal yang disukai audience semisal membuat kisah yang disukai khalayak market kita. Misal Lesti yang entah bagaimana latar belakangnya namun sukses dibentuk sebagai anak desa, berprestasi, lalu menikah dengan pria ganteng. Setiap hal tentang Lesti pasti diliput oleh media. Ya karena target marketnya tipikal orang yang selo dan punya cukup banyak waktu dan memiliki kebutuhan untuk menonton pertunjukan sesuatu yang paling ideal dalam hidup (hidup sebagai orang kaya dan bahagia). Dan memang, ternyata masyarakat tidak menyadari bagaimana keaslian suatu konten konten walaupun pendidikannya juga tidak bisa dibilang main-main.

Itu adalah bagi pelaku bisnis. Bagi kita sang penikmat atau yang menggunakan jasa bisnis tersebut, sebaiknya kita harus tau bahwa seluruh hal yang ada dalam dunia entertainment itu tidak seluruhnya benar-benar terjadi demikian. Walaupun begitu, kita tetap harus melakukan upaya-upaya agar kita sendiri juga bisa menjalani kehidupan yang ideal, salah satunya dengan melakukan hal yang saya tulis di bab sebelumnya yaitu Pelajaran Kehidupan.

Kesimpulan

Kehidupan pribadi adalah ranah yang selalu menarik bagi orang lain (yang selo). Jangankan artis, kehidupan pribadi orang biasa saja bisa menjadi trending topik dalam obrolan sehari-hari. Lesti dan Billar terlalu empuk untuk menjajakan ‘fans service’ ke public Indonesia. Kita tidak tahu apakah ini semua hanya rangkaian tontonan belaka atau benar-benar nyata. Cukup sampai di sini overthingking kita tentang Lesti dan Billar.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: