Upaya “PDKT” atau mengambil hati masyarakat terkadang bisa terbentuk atau justru rusak dengan hal yang sangat sederhana, yaitu foto. Ada beberapa hal yang terkadang membuat pemilih merasa “ilfil” hanya karena foto, berikut diantaranya :
Foto Capres Menanam Pohon
Tepat awal September, masyarakat kita cukup dihebohkan dengan postingan salah satu yang mungkin akan menjadi salah satu capres/cawapres. Berikut fotonya.
![]() |
Memperlihatkan persona pro wong cilik dan bekerja keras |
![]() |
Analisa foto forensik |
Apabila dilihat menggunakan aplikasi forensik foto, memang terlihat foto tersebut adalah asli alias tidak ada objek foto editing ekstrim seperti objek yang tidak ada menjadi ada, hanya ada editing minor saja. Bahkan ketika kita harus breakdown cara/tahapan memotret foto tersebut, kira kira seperti ini floorplannya.
![]() |
Floorplan foto menanam mangga |
Dugaan semakin kuat bahwa sebenarnya itu adalah foto asli. Karena itu saya tetap mencari kebenaran foto tersebut, dan saya akhirnya mendapat video asli dari kegiatan tersebut.
![]() |
Foto rangkaian kegiatan |
Tetapi tidak hanya ini, ada banyak foto-foto yang justru mendapat respon negatif hanya karena kesalahan teknik dan penyajian foto tersebut.
Foto Caleg Fenomenal
Yang akan kita bahas ini tentu bukan hanya pasfoto caleg/capres yang biasanya tertempel di Baliho, namun juga foto-foto kampanye mereka yang disebarkan di sosial media.
![]() |
ngga gini juga kali ya pak |
Apakah ada yang salah dengan foto tersebut? Tidak. Di tengah mainstreamnya foto caleg yang B aja dengan slogan yang digunakan sejuta umat seperti sederhana, jujur, merakyat, amanah, dan segala slogan mainstream lainya, tentu yang seperti ini bisa menjadi nilai yang positif dan menjadi highlight.
Foto Caleg digugat
Majunya teknologi digital membuat foto editing bisa dilakukan semua orang. Namun, kasus yang menimpa salah seorang calon anggota DPD pada tahun 2019 berbuntut gugatan. Penyebabnya adalah foto dia dianggap terlalu cantik atau tidak sesuai kenyataan.
![]() |
Itu siapa? ya pantes digugat |
![]() |
Ada versi imut |
Namun, hal ini terkadang diakalin oleh para tokoh politik tersebut dengan cara menampilkan foto masa mudanya, ketika wajah masih terlihat sempurna.
Foto Kepak Sayap
Yang satu ini meski tak ditulis nama, netizen pasti tahu. Tak ada yang salah dengan fotonya, namun penyebarannya yang terlalu masif, sampai tidak ada 1 KM ada 2 baliho besar, tentu membuat public jengah.
![]() |
Hadeuh, sama satunya yang foto Bapak mengepalkan tangan |
Foto caleg/capres estetik
Entah bagaimana capres ini mendirect timnya, sosial media si capres sangat estetik hingga netizen menganggapnya tak kalah dengan selebgram seleranya.
Estetik bukan? |
Tips Foto Caleg/Capres
Belajar dari ilmu fotografi dan pengalaman diatas, ada beberapa tips foto yang sekiranya bisa meningkatkan citra dan elektabilitas :
1. Lakukan pengeditan sewajarnya. Menghilangkan jerawat, keriput, atau hal tak rapih lainnya itu wajar. Namun jangan sampai mengubah bentuk wajah hingga tak dikenali atau berwujud seperti orang lain.
2. Sealami mungkin. Jika ingin berpose sendiri atau bersama-sama, lakukan sealami mungkin. Jika memang berkegiatan misalnya menanam pohon, mencangkul atau apapun itu, sebisa mungkin dilakukan dengan totalitas. Jangan ada kesan kaku atau settingan. Foto candid yang baik akan lebih bernilai daripada foto profesional yang kaku.
3. Manipulasi wajar. Jika perlu manipulasi dengan penempelan atau penghilangan objek, maka lakukan sehalus mungkin serta masih dalam batas kewajaran.
4. Minimalisasi foto, maksimalkan slogan. Foto bertujuan agar publik mengenal. Namun, jangan lupa slogan, justru ini perlu dipikirkan secara matang agar menjadi branding tak terlupa.
5. Perhatikan unsur estetika. Unsur informasi dalam foto caleg/capres itu utama, tapi jangan lupa estetikanya. Outfit, pose, makeup, hingga editing harus estetik.
6. Pose antimainstream. Jika Anda berani, buatlah pose yang antimainstream. Namun tetap ingat kembali poin-poin di atas dan tetap jangan sampai menghancurkan marwah sebagai calon tokoh politik yang berpengaruh
Dana kampanye tak sedikit, salah satu pos yang banyak menyerap anggaran adalah alat peraga kampanye (yang sebagian besar adalah foto. Unfaedah bahkan menuai hujatan tentunya bukan harapan. Elektabilitas melejitlah yang perlu menjadi tujuan. Karenanya jangan sampai anggaran yang besar ini menjadi sia-sia. Bagi saya pribadi, foto memang sangat berpengaruh besar dalam mengambil hati masyarakat. Namun ada hal yang jauh lebih berpengaruh lagi, yaitu action nyata yang berdampak positif kepada seluruh masyarakat dan negara.