Assalamu’alaikum baraya selamat datang di cinematic.id. Baraya, sebagian dari kita pasti mengetahui, ada salah satu dari youtuber yang cukup memahami dunia keguruan, sejarah, filsafat dan agama islam kaffah (ajaran Islam yang murni). Ya dia adalah pak JR, S.Pd atau yang biasa kita ketahui sebagai Guru Gembul, seorang guru sejarah yang mengajar di salah satu sekolah di kota Bandung. Karena pembahasannya yang cukup “tidak memenuhi permintaan pasar” mayoritas masyarakat dan lumayan sensitif karena pasti tidak semua orang setuju atau suka dengan pendapatnya. Sudah pasti hal tersebut menjadi salah satu yang membuat subscribernya naik turun di angka 300k. Tetapi tidak semata-mata karena pembahasan, ada faktor lain yang menurut saya dan berdasarkan survey, hal yang membuat subscribernya segitu adalah karena secara audio dan visual kurang menarik. Maaf ya guru gembul. Bagaimana saran saya untuk Guru Gembul? Mari kita mulai.
Tetetetetetet, wuuuuz (intro)
Baraya, bagi penonton setia Guru Gembul, kita pasti tau bahwa teknik yang dilakukan Guru Gembul adalah berbicara mengemukakan pendapat selama durasi video dengan beberapa menampilkan slide ala presentasi, tidak jarang juga diselipkan iklan super hard. Namun yang menjadi masalah adalah visual dan audio yang masih belum mencapai KKM. Dimana sudut pengambilan gambar, komposisi, rasio, ketajaman, lighting, background ditambah lagi kondisi lokasi shooting yang sangat dekat dengan rel kereta Bandung – Gedebage yang bisa membuat suara terganggu apabila ada kereta lewat.
Lalu baraya, apa yang salah dengan visualisasi Guru Gembul?
Ada beberapa kebiasaan Guru Gembul yang akan saya rangkum dalam bentuk gambar.
Posisi terlalu kiri, over highlight. |
Shooting indoor dengan komposisi Guru Gembul terlalu besar, berada di kiri, lighting yang tidak merata dan ada shadow akibat dari ketidakseimbangan lighting |
Terlalu mepet kanan, kali ini detail highligh yang sebagian hilang |
Kondisi malam, posisi sudah agak ke tengah, dynamic range yang rendah membuat bagian gelap tak terlihat. |
Versi malam, dimana lighting terlalu keras ke background daun dan wajah guru gembul yang tersorot terlalu tajam |
Bagaimana baraya? Sudah bisa menyimpulkan?
Pertama, sepertinya Guru Gembul ini suka dengan komposisi beliau ada di kanan atau kiri dan sisanya adalah pajangan yang ‘absurd’ seperti tanaman atau robot. Bagaimana dimata seni? Hmmm, tentu relatif tapi yang jelas adalah yang seperti lebih banyak yang kurang suka.
Kedua, soal kamera. Entah kenapa ketajaman kamera yang digunakan Guru Gembul seperti ada yang kurang. Settingan pun tidak konsisten sehingga terkadang sering terjadi missfokus atau fokusnya justru berada pada background, bukan sang Guru Gembul, atau tiba-tiba dan ‘exposure’nya pun berubah-rubah tergantung pada gerakan Guru Gembul. Wajar sih karena kemungkinan besar direkam menggunakan smartphone yang diseting apa adanya.
Ketiga, lighting. Kalo ini sih saya rasa Guru Gembul punya banyak lighting ya, mengingat bisa dapet ‘lighting depth’ yang berbeda dalam artian bisa dapet gambar yang terang untuk background yang cahayanya keras. Artinya apa? Guru Gembul ini memakai lighting yang sangat banyak, namun penggunaannya masih sebatas untuk menerangi saja. Apabila digunakan dengan komposisi yang pas dan benar pasti nggak kalah sama youtuber-youtuber yang lightingnya terkesan estetik.
Bagaimanapun baraya, bagi saya sih hal ini adalah signature sendiri sehingga tidak dirubah pun tidak masalah. Saya pun sudah survey bahwa sebagian penonton Guru Gembul itu lebih mengutamakan materi dan suara dibandingkan visual, misalnya mendengarkan disambi masak telor ceplok atau kerja. Namun tentunya apabila bisa lebih baik dalam hal visual juga kenapa tidak, karena ada juga penikmat yang benar-benar menonton visual, karena ada beberapa slide presentasi yang perlu disimak, iya kan?
Saran Untuk Aspek VISUAL dalam Studio Guru Gembul
Layout
Dengan komposisi full body yang ada background seolah menyatu dengan outfit. Pada dasarnya komposisi seperti ini lebih cocok untuk podcast atau berbincang 2 orang. |
Atau coba sesekali Guru Gembul berada di tengah. Kan memang lagi ngomong sendiri dan perhatian sudah seharusnya berada di tengah. |
Lighting
Kamera
- Yang ditangkap kamera adalah cahaya. Cahaya yang cukup adalah kekuatan kamera dan Gelap adalah musuh kamera. Semakin banyak cahaya umumnya semakin bagus. Sebaiknya hindari gelap jika bukan itu kebutuhannya
- ISO atau sensitifitas kamera yang semakin rendah semakin bagus dan minim noise. Namun semakin rendah maka hasil akan semakin gelap sehingga selain menggunakan ISO yang rendah, perbanyak juga cahaya atau lighting
- Fokus, semakin pas fokus maka semakin tajam pula gambar. Permasalahan baru adalah jika bukaan dibuat lebar maka ‘depth of field’ akan jadi sempit dan kita susah mendapatkan fokus
- Atur jarak kamera agar pas dengan komposisi yang saya sarankan tadi, tidak terlalu dekat seperti konten yang biasa dibuat Guru Gembul
- Nyalakan semua lighting yang dimiliki Guru Gembul. Untuk lighting sesuai dengan saran sebelumnya ya
- Setting ke manual lalu
- Buat ISO nya jadi 100 atau maksimal 400 saja, jangan sampai lebih
- Shutter speed cukup 1/60s, karena jika lebih lambat akan timbul motion blur, terlalu cepat akan menghasilkan gambar yang gelap
- White Balance dibuat agar warna putih beneran putih (tergantung kondisi studio Guru Gembul)
- Fokus disetting manual lalu diatur agar pas pada Guru Gembul, bukan objek lainya
Saran Untuk Aspek AUDIO dalam Studio Guru Gembul
Kemungkinan lokasi studio Guru Gembul, mohon maaf jika salah. |
Namun yang saya perhatikan, Guru Gembul akhir-akhir ini menggunakan perangkat mic wireless bermerk Saramonic. Suatu kemajuan yang pesat karena apabila dibandingkan dengan video 1 atau 2 tahun lalu, perangkat ini sangat meningkatkan kualitas suara secara drastis. Namun ada tambahan saran dari saya :
Saran Pertama, Guru Gembul harus membuat studio internal yang kedap suara dengan layout seperti yang sudah saya sebut diatas. Tentunya dengan perlengkapan kedap suara baik karpet atau perangkat kedap suara yang premium. Apabila dianalisa dari akun youtube, kemungkinan besar adsense Guru Gembul dapat digunakan untuk berinvestasi seperti ini. Namun apabila Guru Gembul belum berminat untuk berinvestasi seperti ini maka……
Saran Kedua, adalah menggunakan mic dengan polar pattern Ultra-Cardioid dengan layout seperti ini
Cara penempatan perangkat kamera dan mic |
Perbedaan menggunakan lensa ber focal lenght rendah atau lensa wide (kiri) dan lensa ber focal lenght tinggi (kanan). Yang kanan lebih fokus pada objek kan?
|
Biru = Mic, Merah = Guru Gembul, Ungu = Polar Pattern atau jangkauan microphone. Suara diluar jangkauan tidak akan tertangkap oleh microphone |