Tahukan teman-teman, bahwa dalam film suara itu adalah salah satu elemen yang amat sangat penting? Saking pentingnya, banyak orang yang menilai bahwa gambar yang jelek itu lebih bisa dimaafkan daripada suara yang jelek. Bahkan menurut penelitian yang dilakukan para psikolog dan ilmuwan film, orang bisa merasakan efek emosi justru dari suara dibandingkan dengan gambar.
Saat sang protagonis berjalan mengendap-endap di hutan yang gelap hanya ada suara angin yang bertiup cukup kencang kemudian ia menginjak ranting dan dedaunan kering. Karena kaget akibat menginjak daun, sang protagonis pun terjatuh tepat pada batu nisan di sampingnya yang menyebabkan batu nisan itu pecah.
Tentu saja kita langsung bisa membayangkan seperti apa suasananya hanya dari suara saja kan?
Ternyata dalam praktiknya, suara-suara detail yang penting seperti suara suara angin, langkah kaki, suara menginjak ranting dan dedaunan kering, batu nisan yang pecah dan suara-suara detail lainnya tidak bisa direkam lebih detail. Bahkan dalam shooting justru banyak suara-suara mengganggu yang tidak diinginkan, sehingga suara-suara yang kita butuhkan tersebut hanya bisa ditangani dengan Foley.
Apa sih Foley itu?
Foley adalah proses reproduksi efek suara detail dengan cara memanipulasinya, sehingga suara-suara tersebut akan tampak natural dan berkualitas tinggi. Foley ini sendiri merupakan salah satu element yang sangat penting dalam proses Post-production di dalam hal audio pada sebuah film.
Tanpa adanya Foley, talent yang melakukan dialog pada film tersebut pun seakan sedang melakukan dialog di ruangan hampa dan film akan terasa kosong. Hasil akhir dari suara Foley sangat bermanfaat untuk digunakan dalam meningkatkan kepuasan dalam pengalaman pendengaran karena secara sadar atau tidak penonton menginginkan suara detil dari gesekan-gesekan baju , furniture , dan suara-suara detail lain. Foley juga dapat digunakan untuk menutupi suara yang tidak diinginkan yang ditangkap pada set film selama pembuatan film, seperti misal bunyi kendaraan bermotor yang masuk pada saat syuting berlangsung.
Tanpa adanya Foley, talent yang melakukan dialog pada film tersebut pun seakan sedang melakukan dialog di ruangan hampa dan film akan terasa kosong. Hasil akhir dari suara Foley sangat bermanfaat untuk digunakan dalam meningkatkan kepuasan dalam pengalaman pendengaran karena secara sadar atau tidak penonton menginginkan suara detil dari gesekan-gesekan baju , furniture , dan suara-suara detail lain. Foley juga dapat digunakan untuk menutupi suara yang tidak diinginkan yang ditangkap pada set film selama pembuatan film, seperti misal bunyi kendaraan bermotor yang masuk pada saat syuting berlangsung.
Kegiatan tersebut tentu saja harus ditangani dengan orang yang sangat profesional di bidangnya. Orang itu biasa disebut dengan Foley Artist. Selain harus membuat suara yang natural, mereka terkadang harus membuat suara tiruan dengan benda yang sama sekali berbeda. Misalnya saja suara beton jembatan yang roboh, tidak mungkin kan sang Foley Artist menggunakan jembatan beneran karena ya tau sendiri lah. Untuk itu sang Foley Artist harus sangat kreatif dan punya imanjinasi tinggi. Wajar apabila profesi ini sangat langka dan dibayar dengan sangat besar.
Tapi gak hanya itu saja, tentunya agar Foley Artist bisa bekerja sebagaimana mestinya kita memerlukan sarana dan prasarana dong. Apa sajakah itu ?
1. Studio Foley atau Foley Stage
Merupakan ruangan tempat untuk Foley Artist melakukan pekerjaanya. Ruangan ini hanya perlu untuk mengunakan “treatment isolation” agar ruangan tidak memiliki reverb. Di ruangan ini terdapat lantai-lantai yang dibuat dari berbagai jenis lantai mulai dari lantai aspal, lantai ubin, lantai keramik, lantai beton, lantai tanah, lantai pasir, dan lain- lain disesuaikan kebutuhan film.
2. Microphone
Pemilihan jenis microphone yang pas sangat penting untuk menentukan kualitas. Microphone yang biasa digunakan untuk melakukan Foley adalah tipe Condensor Microphone Gunshoot dengan polar pattern Cardiod atau Hyper-Cardioid.Tujuan dari pemilihan jenis microphone tersebut agar suara yang ditangkap dapat detail, menangkap suara dengan nuansa yang halus saat merekam suara tertentu dan mengarah focus pada sumber suara pada saat melakukan Foley.
Beberapa jenis microphone yang sangat memenuhi dan sering dipakai untuk foley adalah sebagai berikut:
– Rode NTG 2 (3-4 jutaan)
– Rode NTG 3 (8 jutaan)
– Audix SCX1 / HC (10 jutaan)
– Neumann KM185 (15 jutaan)
– Oktava mk-012 Stereo Pair (15 jutaan)
– Sennheiser MKH 60 (24 jutaan)
– Neuman KMR 82 (31 jutaan).
3. Headphone Monitoring
Seperti yang kita bahas pada Rekomendasi gadget untuk studio rumahan, bahwa dalam perekaman suara kita memerlukan headphone yang tujuannya memang untuk monitoring, sehingga suara yang dihasilkan bisa flat dan kita bisa memonitor suara dengan sangat baik rekomendasi saya untuk monitoring headphone adalah :
Untuk Closed Back
– Sennheiser HD 280 Pro (1.5 jutaan)
– Audio-Technica ATH-M50x (1.8 jutaan)
– Sony MDR7506 (2.7 jutaan)
– Beyerdynamic DT 770 Pro (3 jutaan)
– V-Moda Crossfade M-100 (4 jutaan)
Untuk Open Back
– Audio-Technica ATH-M40x (1.1 jutaan)
– Sony MDR 7520 (2.5 jutaan)
– Beyerdynamic DT-880 pro (4.8-5 jutaan)
– Sennheiser HD 600 (7-8 jutaan)
– Shure SRH1840 (8.6 jutaan)
4. Supporting Tools
Tentu saja alat-alat yang ada diatas tidak cukup. Diperlukan supporting tools yang digunakan untuk membantu Foley Artist maupun timnya untuk bisa melakukan Foley secara maksimal. Alat-alat tersebut antara lain:
– LED TV. Tentu saja Foley Artist memerlukan ini untuk melihat adegan-adegan yang harus dibuatnya secara live. Tanpa ini sang Foley Artist akan kesulitan dalam menggarap sehingga hasilnya tidak maksimal
– LCD Projector. Fungsinya sama seperti LED TV
– PC atau Laptop. Alat sebagai alat untuk menampung dan memproses hasil rekaman dari Foley tentunya.
– Software pengolah suara (DAW) seperti Adobe Audition, Logic Pro X, Cubase, Audacity Presonus Studio One, Ableton Live dan software DAW lain yang teman-teman kuasai.
5. Property / Objek Foley
Yang pertama kali dilakukan oleh Team Foley adalah menonton terlebih dahulu Film yang akan dikerjakan .Setelah melakukan preview , biasanya anggota team melakukan diskusi tentang apa saja alat-alat kebutuhan untuk foley. Baru kebutuhan-kebutuhan ini dipersiapkan dan setup mulai dilakukan. Setalah itu mereka melakukan set-up alat mulai dari microphone dan barang-barang yang akan digunakan. Operator Foley juga sudah mulai mempersiapkan track-track untuk merekam objek.Track-track yang biasa digunakan adalah Track Footstep dan Track Effect.
Belum banyak yang tahu mengenai Foley Artis, padahal perannya sangat besar dalam karya sinematografi. Ini merupakan potensi dari sisi ekonomi maupun peluang karir. Kmau tertarik menjadi foley artist? Sebuah profesi yang menjanjikan apabila bisa menjalani bisnis ini dengan benar dan konsisten.