Padahal kalau dibandingkan dengan mbak-mbak pecinta drakor penganut sekte 1 season 1 malam nggak akan ada apa-apanya ya. Satu season ada 6-12 episode, per episode bisa 1 jam atau kebanyakan lebih. Total bisa 12 jam sendiri. Kenapa begitu?
Klasifikasi Penonton Bioskop
Pertama-tama, kita klasifikasikan dulu bagaimana penonton film bioskop khususnya superhero itu. Saya pribadi mengklasifikasikan penonton itu menjadi dua :
1. Penonton biasa, dimana menonton film ya sekedar menonton film saja. Terkadang hanya ikut-ikutan karena semua temennya pada nonton film itu. Tujuan utamanya lebih kepada mengisi waktu luang atau media kencan sehingga sering kejadian nonton film tersebut tanpa mengetahui sama sekali informasinya. Pada akhirnya, outputnya hanyalah postingan story karcis nonton atau feed instagram foto bareng gebetan di bioskop.
2. Penonton ‘tidak biasa’, dimana menonton film ya bukan sekedar menonton saja, mereka sudah membekali diri dengan informasi seputar film sebelum memasuki bioskop. Bahkan sampai memahami seluk beluk karakter, mengikuti bahkan membaca semua komik dan sudah menonton film apapun pendahulunya. Malah banyak sekali yang bisa memprediksi dengan akurat apa yang akan terjadi di filmnya hanya bermodal trailer atau teaser dan ini ada komunitasnya.
Durasi Rata-rata Film Superhero
Segmen pasar film superhero itu kebanyakan durasi filmnya mendekati 2 jam atau lebih 2 jam sedikit. Itu dianggap pas bagi ukuran penonton biasa maupun penonton yang tidak biasa. Apa buktinya? Ya bisa kita lihat film-film MCU. Kalau sudah lebih dari 2 jam, apalagi sampai mendekati 3 jam biasanya penonton itu menghindari film yang seperti ini.
Alasan yang utama tentu saja karena potensi membosankan, belum lagi jika ceritanya ternyata kurang bagus atau tidak seperti yang diinginkan. Bayangkan saja menonton selama 3 jam di bioskop. Apapun genre filmnya sudah pasti akan dianggap membosankan. Dengan durasi 2 jam 30 menit saja masih ada penonton yang merasa itu terlalu lama. Apabila filmnya singkat seperti Venom penonton juga akan bosan pula. Jadi kuncinya ya tengah tengah.
Kritik Durasi Film The Batman
Tidak bisa dipungkiri ya vibe film ini memang luar biasa sebagai salah satu film yang paling dinantikan pada tahun 2022. Ketika pengumuman keluar menyebutkan filmnya hampir mendekati 3 jam, itu sudah menjadi ketakutan tersendiri apakah penonton tetap akan mau menonton di bioskop atau tidak. Bagi penonton yang tidak biasa mungkin hampir semuanya masih sangat antusias menonton. Penonton biasa? Ini kayak gambling. Bagus atau tidak filmnya tetap pasti akan dikritik dan salah satu kritikannya ya tidak jauh dari persoalan durasi, bukan sisi teknis atau cerita.
Jadi menurut yang sudah menonton bagaimana? |
Sebenarnya pertimbangan nonton film durasi lama tidak hanya soal bakal membosankan atau tidak, tetapi juga jam tayang. Misalnya saja, sebagai ‘budak korporat’ pasti tidak mungkin nonton film siang-siang, bisa pun malam dan terkadang perlu istirahat dulu sehingga baru nonton pada jam penayangan terakhir. Misal baru mulai jam 8 malam, selesai bisa jam 11 dan sampai rumah bisa hari esok. Apalagi kalau tinggal di ibukota pasti terpikir begal, rampok, dan begituan. Beda dengan drakor yang bisa ditonton sambil rebahan dirumah, kalo ketiduran yasudah. Ini termasuk psikologis, baik atau buruk tergantung manfaat untuk kita.
Baca: Pembahasan lengkap Trailer The Batman
Drakoran sambil rebahan sungguh damay |
Film Lain Yang Dikritik Karena Kepanjangan
Film dengan durasi 3 jam-an sering mendapatkan kritikan yang sama. Mulai dari Watchmen, The Dark Knight Rises, Batman v Superman Avengers Endgame, Justice League versi Zack Snyder dan yang terbaru tentu saja yaitu film The Batman ini. Kalo masih mau survey, coba kumpulkan lebih banyak film berdurasi 3 jam dan lihat apa point yang selalu dikritik.
Alasan yang lain adalah tone filmnya. Film dengan durasi 3 jam dengan tone yang serius meski full action tetap akan membosankan. Apalagi kalau seandainya lebih banyak dialog ketimbang action bagi kebanyakan malah tambah membosankan lagi. Avengers Endgame yang tonenya campur saja masih dikritik terlalu panjang bagi penonton biasa. Apa kabar Watchmen yang sudah 3 jam, banyak ngomongnya, sudah pasti membosankan. Saya ingat sekali reaksi banyak orang saat menonton Watchmen. Keluar dari bioskop banyak orang misuh-misuh seperti “djianchoeg, film opo to iki?”. Meskipun ya pasti tetap ada yang menyukai, hanya saja lebih banyak yang tidak menyukai karena faktor ‘klasifikasi penonton’ dan ‘faktor psikologis’ tadi.
Memang sudah alaminya ya begitu film dengan durasi mendekati 3 jam itu berpotensi membosankan. Dari beberapa review yang sudah saya baca mengenai film The Batman, salah satu kritikan yang disampaikan ya soal durasi. Walaupun begitu, sudah saya survey, mayoritas yang sudah nonton bilang kalo filmnya bagus dan 3 jam itu tidak terasa. Btw saya belum nonton, jadi pengen segera nonton.
Kenapa kritikus film selalu ‘menjelekkan’ film dengan durasi panjang?
Sekalian sebagai akhir kata, kali ini no comment dah. Saya lebih menyarankan untuk mencari tahu sendiri maunya kritikus baik tanya secara langsung atau pengamatan dan analisa. Sekian
Author: Mahendrayana.st